"Jadi Kebumen itu pantai selatan ya, itu buaya muara. Buaya muara bisa pindah menyeberangi lautan juga bisa. Bisa jadi kalau di sana itu, kita belum tahu betul mengenai di sana populasi yang sudah established atau intruders, buaya yang sudah masuk di sana. Karena buaya itu kan teritorial," kata Peneliti LIPI Amir Hamidy saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (17/10/2017) malam.
Amir mengatakan belum mengetahui pasti bila wilayah sungai di Kebumen tersebut merupakan habitat bagi buaya. Namun ia mengatakan ada kemungkinan bagi buaya untuk pindah ke wilayah tersebut karena terdesak perebutan wilayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amir mengatakan buaya bukan hewan yang soliter. Ia menuturkan bila memang sungai tersebut merupakan habitat bagi buaya akan dapat dengan mudah diketahui.
termasuk Sungai Lukulo. Akibat luapan sungai itu, seekor buaya ukuran besar muncul ke persawahan penduduk di pinggir sungai.
Sebelumnya, keberadaan buaya sepanjang lebih dari 5 meter yang muncul di Dusun Pagak, Desa Kedungwinangun, Kecamatan Klirong, pada Selasa (17/10) pagi. Warga yang pertama kami melihat adalah Jujur Ari Ahmad (24).
"Tadi saya pas lagi cari ikan, terus tadi kan airnya masih menggenang kelihatan bagian kepalanya. Saya kira itu biawak ketika saya pegang malah menganga mulutnya, ternyata buaya terus saya lari," tuturnya kepada detikcom.
Jujur pun kemudian memberitahukan tentang penemuannya itu kepada warga. Namun setelah berusaha ditangkap beramai-ramai, buaya tersebut lepas dan lari ke arah sungai Lukulo.
"Panjangnya sekitar 5 meter, tadi sempat mau ditangkap sama warga beramai-ramai namun gagal terus lari dan masuk ke sungai," lanjutnya. (fdu/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini