Djarot sudah tak aktif jadi Gubernur DKI Jakarta per 15 Oktober 2017 dini hari. Kini Djarot kabarnya sedang liburan di Labuan Bajo, NTT. Namun spekulasi soal takdir politik politikus PDIP itu berikutnya tak pernah 'libur'.
Bahkan sejumlah isu santer bergulir jelang pelantikan Anies Baswedan-Sandiaga Uno jadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI di Istana negara sore ini. Tak sedikit yang menyebut Djarot bakal masuk kabinet kerja, terlebih isu santer reshuffle kabinet bakal digelar dalam waktu dekat juga kuat mengemuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan isu reshuffle yang kuat, Djarot pun masih 'woles' saja. Ia tak menolak masuk kabinet, namun menjawab dengan kata-kata bersayap, yang membuat orang makin penasaran.
"Kayak sampeyan Presiden aja. Kan tergantung presidennya," jawab Djarot saat ditanya isu dirinya masuk kabinet, di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2017).
Tentang isu reshuffle kabinet sendiri bergolak kencang bersamaan dengan sinyal kuat Mensos Khofifah Indar Parawansa ke Pilgub Jatim. Khofifah yang sudah dapat sinyal dukungan Golkar, NasDem, dan Partai Demokrat ini pun dikabarkan akan mundur dalam waktu dekat. Sebelum mengambil sikap Pilgub Jatim, Khofifah pun meminta masukan dari para kiai se Jawa Timur.
Pertemuan dengan para kiai se-Jawa Timur itu berlangsung di Ponpes Tebuireng, Jombang. Pertemuan kemarin belum menghasilkan nama cawagub pendamping Khofifah. Para kiai sepakat membentuk tim 9 untuk mempersiapkan Khofifah di Pilgub Jatim.
"Sekarang sedang membahas siapa 7 sampai 9 ulama yang akan dilibatkan untuk memikirkan siapa yang pantas untuk mendampingi Bu Khofifah," kata KH Asep Saifuddin Chalim, salah satu peserta rapat dalam jumpa pers di Rumah Makan Zam-zam, Jombang, Minggu (15/10/2017).
Semakin jelas Khofifah maju Pilgub Jatim, semakin panas pula isu reshuffle kabinet bergulir. Lalu akankah Djarot masuk kabinet?
Kolega sesama PDIP Djarot, Menkum HAM Yasonna Laoly yakin Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan kembali mengabdi setelah lengser dari jabatannya pada pertengahan Oktober ini. Yasonna mengatakan politisi merupakan pekerjaan yang tidak memiliki masa pensiun.
"All politician never die. Jadi dia pasti mengabdi terus di tempat yang nantinya mungkin akan ada," kata Yasonna di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2017).
Apakah takdir politik berikutnya bagi Djarot adalah kursi menteri?
"(Kalau menteri) itu bukan (urusan) saya. Beliau itu kan kader terbaik bangsa," sebut Yasonna. (van/elz)











































