"Nganggap remeh dia ka aing, sagala solokan ku dia dicor sagala macem, ku dararia. Naon eta arana? Pak camat kumaha sih teu kakontrol, jaro kumaha sih? (Menganggap remeh kalian ke saya. Solokan dicor oleh kalian. Apa itu? Pak Camat gimana sih nggak ke kontrol, kepala desa?," kata Iti dalam video yang tersebar di media sosial, Lebak, Senin (16/10/2017).
Dalam video tersebut juga Bupati Iti sempat mengeluarkan beberapa kali umpatan. Dia ngamuk. Ia meminta kepada Satpol PP agar menertibkan bangunan liar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Bupati Lebak Iti Jayabaya dalam video yang beredar/Istimewa |
Baca Juga: Lebak, Kampung Seribu Jembatan Gantung
Menurut Kabag Humas Kabupatan Lebak, Eka Prasetiawan, video yang saat ini viral tersebut dikarenakan bupati marah kepada salah satu pemilik bangunan yang menyerobot lahan taman. Kebetulan, taman tersebut ada di trotoar jalan menuju ke kawasan wisata masyarakat adat Baduy. Kejadian tersebut terjadi pada Kamis pekan lalu di samping Terminal Ciboleger.
"Awalnya nggak ada taman, sama APBD dibangun taman di kiri kanan. Beres, tapi hancur lagi," kata Eka saat bercerita.
Menurutnya, yang merusak taman untuk dijadikan bangunan adalah warga sekitar. Ada taman bahkan yang dirusak untuk dibangun sebuah ruko. Di waktu bersamaan, recananya Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) datang ke Lebak.
Baca Juga: Alasan Bupati Lebak Ngamuk Soal Bangunan Liar Pakai Bahasa Sunda
"Marah ke yang bangun rumah, terus ke kepala desa diminta untuk monitor kenapa sampai kebobolan, camat juga sama ditegur juga," katanya.
Iti belum bisa dikonfirmasi mengenai video dia marah-marah yang viral ini. Telepon dan pesan singkat yang dikirimkan detikcom belum berbalas.
(bri/fjp)












































Foto: Bupati Lebak Iti Jayabaya dalam video yang beredar/Istimewa