Sekda Kota Cirebon Asep Dedi mengatakan pihaknya telah menampung sejumlah aspirasi dari berbagai golongan terkait acara tausiah dalam pembukaan MTQ tersebut. Pihak panitia dan Pemkot Cirebon pun sepakat mengganti Ustaz Bachtiar Nasir dengan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar.
"Niat kami hanya ingin mencegah hal yang tidak diinginkan demi menjaga kondusivitas daerah. Kami menyepakati untuk diganti, ini hasil musyawarah," kata Asep saat ditemui detikcom di Balai Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (16/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan Pemkot Cirebon bersifat netral. Pergantian Ustaz Bachtiar Nasir bukan keputusan Pemkot Cirebon, melainkan hasil musyawarah.
"Awalnya kan karena muncul dorongan untuk diganti dan penolakan. Kami mengambil sikap untuk memusyawarahkan kembali. Kita sudah layangkan permintaan maaf juga kepada pihak terkait dan kita sudah layangkan surat untuk Imam Besar Masjid Istiqlal juga. Kami hanya ingin menjaga kondusivitas daerah, apalagi ini kan mau pilkada serentak," katanya.
Sebelumnya, PCNU Kabupaten Cirebon menolak kehadiran Ustaz Bachtiar Nasir sebagai pengisi tausiah dalam acara pembukaan MTQ yang akan digelar di Alun-alun Keraton Kacirebonan. Surat penolakan Bachtiar dari PCNU Kabupaten Cirebon itu menjadi viral di media sosial.
Surat dari Pemkot Cirebon (Wawad/detikcom) |
Kapolres Cirebon Kota AKBP Adi Vivid Bachtiar juga sudah menerima informasi dari intelijen terkait adanya penolakan dari NU terhadap Bachtiar Nasir. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Pemkot Cirebon terkait hal itu.
"Jauh sebelum itu, kami memang menerima informasi dari intelijen terkait adanya keresahan warga, terutama warga NU, berkaitan dengan rencana Ustaz BN sebagai pengisi acara pada MTQ tersebut," papar Adi. (rvk/tor)












































Surat dari Pemkot Cirebon (Wawad/detikcom)