Meski Mulai Tenar, Bripda Nindy: Aku Lebih Suka Jadi Polwan Aja

Meski Mulai Tenar, Bripda Nindy: Aku Lebih Suka Jadi Polwan Aja

Tsarina Maharani - detikNews
Minggu, 15 Okt 2017 10:37 WIB
Bripda Nindy (Instagram @nindypa)
Jakarta - Cantik, suaranya merdu, sudah beranjak tenar pula. Inilah Polwan bernama Bripda Nindya Pratiwi. Meski sudah punya kualifikasi artis, namun Nindy tak lantas berencana alih profesi dari Polwan menjadi biduan.

"Walaupun aku juga suka nyanyi dan pengin jadi penyanyi profesional, tapi di sisi lain aku lebih pengin jadi orang yang biasa-biasa saja," kata Nindy saat diwawancarai detikcom di Markas Polda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (14/10/2017).

Niatan awal untuk bekerja di kepolisian tetap tak goyah meski ketenaran menggoda. Dasarnya memang tak terlalu suka banyak dikenal, selain itu Nindy juga tak mau hidupnya berubah repot seperti artis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau nyanyi kan kayaknya kejar-kejaran, harus pergi ke sana-sini, harus latihan gini-gitu. Ah, kayaknya nggak cocok," tutur Nindy.

Keinginan Nindy sederhana saja, yakni bisa menikmati hidup sehari-hari dan berguna bagi orang banyak. Baginya, profesi Polwan bisa mewujudkan hidup semacam itu.

Dia bercita-cita menjadi Polwan sudah sejak dari kecil karena terinspirasi dari sosok ayahnya yang menjadi reserse. Namun ayahnya sudah meninggal dunia.

Hobinya bernyanyi dan suka dengan kesenian juga dipengaruhi oleh ayahnya yang jago main gitar sambil bernyanyi. "Tapi ayahku lebih mahir ya daripada aku. Aku kan cuma iseng-iseng aja. Gitar juga aku baru-baru belajar," kata Nindy sambil mengenang sosok ayahnya.

Dia kini bertugas di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Dia lebih banyak bekerja di bidang administrasi ikhwal surat-menyurat, meski kadang-kadang terlibat dalam pengaturan lalu lintas di pagi hari. Dia juga masuk dalam kelompok musik polisi yakni Cakra Metro Band, posisinya adalah vokalis. Untuk masuk ke band ini tidak terlalu mudah karena ada seleksi dulu. Aktivitas pokok dan hobi ini mewarnai hari-harinya yang baru tujuh bulan jadi Polwan.

"Jadi lebih suka jadi Polwan aja, berbaur sama masyarakat kan enak ya. Bercanda sama ibu-ibu, bapak-bapak, ngobrol," tuturnya.

Kini nama, wajah, dan suaranya kadung dikenal banyak orang. Bahkan orang-orang di jalan juga sudah mulai memanggil namanya saat dia lewat, padahal Nindy tak kenal siapa orang itu. Apresiasi dari pimpinannya juga dia terima dengan senang hati.

"Tapi ada sisi nggak enaknya juga. Nggak enaknya itu terlalu dilihat, gitu. Malah jadi suka nggak PD (percaya diri) kalau jalan, dilihati terus. Nggak suka diliatin," tuturnya.

"Kadang jadi suka nunduk. Aku suka malu jadi pusat perhatian," ucap Nindy.

(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads