"Terjun dengan anjing itu lebih sulit mengatur daripada dengan manusia. Terutama saat mendarat, jangan sampai anjing tertindih, karena kalau tertindih anjing bisa berontak dan digigit," ungkap Kepala Penerangan Kopassus Letkol Infantri Joko Tri Hadimantoyo di markasnya, Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (14/10/2017).
Tetapi para anggota Kopassus ini terbukti bisa mengajak anjing tipe penyerang itu terjun payung. Bahkan mereka bisa mendarat dengan selamat bersama herder-herder itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bobot anjing yang diajak tandem terjun payung itu berkisar antara 4,5-5,5 kilogram. Usia anjing-anjing itu sekitar 4 sampai 5 tahun.
Keenam penerjun Kopassus melompat dari ketinggian 8.000 kaki bersama herder. Tak sekadar terjun, mereka bahkan meliuk-liuk di udara.
"Terjun bebas militer (free fall) sangat jauh berbeda dengan terjun static dan teknik pendaratan para penerjun pun memiliki kerawanan tersendiri saat menginjakkan kaki di darat," terang Joko. (bag/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini