"Itu memang dibangun TNBTS. Dua tugu itu selesai dibangun sekitar akhir Agustus atau awal September lalu," kata Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I TNBTS, Sarmin, kepada detikcom, Jumat (13/10/2017).
Sarmin mengatakan, tujuan pembangunan tugu sebagai penanda lokasi. Selain itu, juga untuk menarik pengunjung karena bisa dijadikan spot selfie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua tugu tersebut sangat mencolok karena berukuran besar. "Tugu di lautan pasir berukuran 4 X 2 meter, sedangkan tugu di Bukit Teletubbies berukuran 3 X 1,5 meter, sekitar itu," jelasnya.
Belakangan, keberadaan dua tugu tersebut menuai kritik dari sejumlah pihak. Kritik yang disuarakan di media sosial menilai dua tugu tersebut malah merusak pemandangan alam.
Sebelumnya, kemunculan tugu di Gunung Bromo banyak mendapatkan dikritik. Foto munculnya tugu nama di Bromo itu salah satunya diunggah oleh fotografer profesional, Arbain Rambey, di Twitter. Di foto tugu terdapat tulisan 'The Sea of Sand. Bromo Tengger Semeru'.
Dalam cuitannya, Arbain sekaligus bertanya kepada netizen apakah tugu nama tersebut membuat indah Bromo atau justru sebaliknya.
"Tugu ini bikin bagus atau bikin jelek?" cuit @arbainrambey.
Netizen langsung bereaksi terhadap tweet Arbain. Ada yang berkomentar tugu nama itu membuat pemandangan di Bromo lebih bagus, ada pula yang berkomentar sebaliknya. Jika dilihat dari komentar netizen, lebih banyak yang bereaksi negatif terhadap tugu tersebut.
Kemunculan tugu di Bromo disebut netizen malah menghilangkan esensi keindahan alam di Bromo.
"Bagus, bisa frame foto Instagram," tulis @si_donsi.
"Bagus kok om..Bagusnya diancurin.." cuit akun @MikiRingan.
"Estetikanya jadi kurang. Biar alami lebih bagus," kata @Ryan23_.
"Bikin jelek mas," tulis akun @boz_ocid.
(tfq/tfq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini