Kegiatan gubernur tersebut memberi kesan tersendiri kepada para staf yang bertugas di Balai Kota DKI. Salah satunya staf Humas Balai Kota, Angga Noviar. Menurutnya kepemimpinan Jokowi lebih banyak diisi dengan blusukan.
"Lalu pak Ahok setiap hari selalu banyak tamu dan juga keluar juga. Nah Pak Djarot antara keduanya, banyak tamu dan kegiatan keluar juga banyak," kata di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (13/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengalaman yang paling luar biasa kalau Pak Jokowi itu beliau benar-benar turun ke masyarakat ya. Dan kita nggak tahu akan ke mana," ujar pria yang telah bekerja sebagai staf humas sejak 2007 tersebut.
Sementara dengan Ahok, ia terkesan karena Ahok selalu bisa dekat dengan semua orang. Menurutnya, Ahok tidak pernah membeda-bedakan orang.
"Beliau bisa deket sama semua orang, sama kita. Beliau nggak membeda-bedakan dia itu siapa. Pak Djarot itu kebapakan ya. Beliau bisa merangkul dari segala kalangan. Kita sebagai stafnya juga bisa dirangkul sama beliau," tuturnya.
Angga mengungkapkan, setiap pemimpin punya karakter yang berbeda. Baginya, bekerja dengan ketiganya merupakan pengalaman yang berarti baginya.
"Baik Pak Jokowi Pak Ahok sampai ke pak Djarot dan itu menjadi pengalaman berarti buat saya," tuturnya. (nvl/nvl)











































