"Orang lagi bingung, ke sana nggak diterima, ke sini nggak diterima. Akan lari ke sana (Vietnam) pasti. Logikanya kan begitu," kata Ryamizard di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2017).
Namun, Ryamizard belum melihat adanya indikasi pengungsi Rohingya ke Vietnam untuk bergabung dengan kelompok teroris. Namun, perlu diantisipasi agar warga Rohingya tidak bergabung dengan kelompok teroris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi dari permasalahan pengungsi Rohingya, Ryamizad akan membawa masalah tersebut ke pertemuan trilateral di Filipina. Sebab, saat ini negara Asia Tenggara sedang menghadapi 2 isu besar dalam bidang pertahanan yaitu ISIS di Filipina Selatan dan pengungsi Rohingya.
"Maka tadi saya minta nanti tanggal 20 Oktober kita bicara di Filipina. Ngapain kita ngomong banyak tapi cuma ngalor ngidul, poin yang penting saja," ucapnya.
"Kemarin juga saya sudah berinisiatif agar kita ikut mewaspadai juga Rohingya, Jangan sampai dia berpihak pada itu juga (teroris atau ISIS). Kita sudah kelabakan ditambah dengan itu waduh makin kelabakan kita," tuturnya.
(yas/idh)











































