"Kalau orang kayak gitu ya, kalau itu namanya proud orang curang itu. Itu kan nggak etis itu, nanti itu urusannya Dirjen Sumber Daya," kata Nasir di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2017).
Kebohongan mengenai prestasi yang diraih Dwi terkuak setelah dicabutnya penghargaan oleh KBRI Den Haag. Dwi mengakui satu demi satu kebohongannya selama ini, salah satunya memanipulasi bukti kemenangan lomba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Ali Ghufron Mukti menyebut Dwi pernah mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Kemenristek Dikti. Dwi bisa mengikuti kegiatan tersebut karena mengaku sebagai asisten profesor di TU Delft Belanda.
"Betul Saudara Dwi bagian dari Visiting World Class Professor tahun 2016. Saat itu, yang bersangkutan mengaku bahwa dirinya merupakan assistant professor di TU Delft Belanda dan siap berkolaborasi dengan akademisi dalam negeri," jelas Ali dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Senin (9/10). (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini