Rama sempat dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan. Namun karena kondisinya belum juga membaik, akhirnya dibawa ke ruang IGD RSUD Pangklalpinang untuk diperiksa.
Agus, rekan korban menjelaskan kejadian berawal ketika dirinya sedang duduk di halaman sekolah bersama beberapa rekannya. Lalu korban datang menghampirinya yang sedang nongkrong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak lama kemudian guru tersebut keluar dan menghampiri kita yang sedang kumpul sama-sama.
"Siapa yang lewat sekelompok depan kelas Bapak tadi? Sambil mengejek nama Bapak? Lalu korban mengakui bahwa yang memanggil namanya (Ma'in), iyalah dirinya saat melintas di depan kelas pada proses belajar-mengajar," tirunya.
Setelah korban mengakui bahwa dirinya yang memanggil namanya pas lewat depan kelas, korban pun langsung ditarik oknum guru tersebut ke pinggir dekat tembok.
"Korban dipegang lehernya dengan lengan Pak guru, lalu ditampar di bagian pipinya. Kemudian dibawa ke pinggir ke arah tembok lalu kepala korban didorong dan kebentur dinding," tutur agus yang saat kejadian bersama korban.
Setelah kebentur kepala korban, korban pun berteriak kesakitan sambil memegang kepalanya bagian belakang.
"Korban teriak, setelah kepalanya terbentur dinding. Namun Bapak itu masih saja menggoyang kepala korban sambil berkata, kamu ini sudah kelewatan, lalu datang teman dan memisahkan," tuturnya sambil menurunkan adegan temannya.
Ia menambahkan, setelah kejadian itu korban langsung dibawa ke ruang UKS sekolah. Kondisinya dalam keadaan lemas.
"Pas dibawa ke ruangan korban dalam posisi lemas dan setelah itu kita nggak tahu lagi ada kejadian apa," tambahnya. (ega/nwy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini