Video itu diputar di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2017). Politikus PDIP yang mengkritik polisi ialah Junimart Girsang.
"Kalau pengamanan untuk OTT kami mencermati, cermatannya itu justru dari kepolisian yang sangat overacting. Mereka seperti membawa teroris. Anggota kepolisian yang mendorong Walkot Batu ke bus sementara masih ingin sampaikan ke pers. Ada apa sebenarnya?" kritik Junimart.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Junimart tak terima Eddy Rumpoko diperlakukan seperti itu. Dalam video, polisi yang mengamankan Eddy terlihat seperti Densus 88 Antiteroris.
"Kami ingin Pak Kapolri menindak, overacting. Kok dia mengamankan malah tidak mengamankan, memicu emosi orang-orang, kasian tuh wali kota terlepas dia sedang mandi digedor-gedor, OTT katanya, Pak. Dia sedang bicara ke pers didorong dengan senjata lengkap," protes Junimart.
Junimart Girsang. Foto: Ari Saputra |
Sebelum video diputar, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah menjelaskan perihal sikap polisi yang berlebihan dalam mengamankan OTT KPK. Tito berjanji akan melakukan evaluasi.
"Jika intelijen prediksi tak ada perlawanan berarti, menyangkut kepala daerah, saya pikir kepolisian tak perlu eksesif menunjukkan di depan publik Polri arogan. Kami akan beri arahan. Ini tergantung perkiraan akan terjadi ancaman sehingga penampilan Polri disesuaikan potensi ancaman itu," ucap Tito. (gbr/tor)












































Junimart Girsang. Foto: Ari Saputra