"Situasi sekarang ini kita nggak boleh memecat orang, nambah orang boleh, karena kita butuh pendukung. Sejelek-jeleknya orang itu punya pendukung, mau sepuluh ribu, seribu, dua ribu, tiga ribu, sementara kita butuh pengikut," ucap Nusron kepada wartawan selepas rapat pleno di DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Palmerah Jakarta Barat, Rabu (11/10/2017).
Nusron mengaku menyampaikan keberatan itu dalam rapat Pleno Golkar. "Saya nggak setuju kalau kamu tanya," kata Nusron.
Namun Nusron tidak bisa mengubah penggantian itu. Dia menerima putusan itu, meski menyayangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham meminta kepada seluruh kader Golkar menjaga solidaritas setelah adanya penggantian kepengurusan.
"Rapat menyadari betul bahwa masa kepengurusan (Ketua Umum) Bung Setya Novanto sangat singkat. Tinggal satu setengah tahun. Ini perlu soliditas dan kebersamaan dalam menjamin akselerasi kinerja DPP untuk mencapai target politik. Baik pilkada maupun Pemilu Serentak 2019," ucap Idrus kepada wartawan di kantor DPP Partai Golkar. (aik/idh)