Informasi yang disebut keliru itu sebelumnya disampaikan Kadis UMKM DKI Irwandi. Dia juga menyebut pelaksanaan OK OCE telah dikoordinasikan dengan tim sinkronisasi. Program itu telah dianggarkan dalam APBD Perubahan 2017 sebesar Rp 1,5 miliar.
"Saya sampaikan itu tidak benar. Statement yang menyatakan bahwa kakak kandung Bang Sandi (Indra Uno) akan menerima Rp 1,5 miliar itu tidak benar. Jadi bukan seperti itu. Tidak ada nomenklatur dan tidak ada nama Indra Uno juga dalam APBD (DKI)," kata Firman di rumah Posko Pemenangan, Jalan Tirtayasa II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di akhir masa kampanye (Anies-Sandi), OK OCE ini kemudian dilembagakan oleh beberapa teman yang di dalamnya memang ada Bang Indra Uno. Tetapi dia adalah lembaga independen. Karena lembaga independen, sifatnya men-support, menciptakan lapangan kerja yang ada di Jakarta. Jadi secara pembiayaan mereka mandiri. Tidak ada hubungannya sama pemprov maupun APBD DKI Jakarta," papar dia.
Firman pun meminta agar informasi itu dimintakan konfirmasi kembali ke Dinas UMKM Pemprov DKI. "Nah, penggunaan APBD yang terkait dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat tentu menjadi kebijakan Dinas UMKM itu sendiri. Monggo, silakan ditanyakan kembali ke kepala Dinas (UMKM). Jadi informasinya bisa lebih clear," pungkasnya.
Sebelumnya, Kadis UMKM DKI Irwandi mengatakan pelaksanaan program OK OCE dilaksanakan setelah Anies-Sandi dilantik, dan Indra Uno menjadi ketua dalam program tersebut.
"Ya (ketuanya Indra Uno), di strukturnya memang begitu. Maksudnya memang dari awal kan konsepnya beliau, kami hanya dari instansi," jelas Indra. (dhn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini