"Drone itu jelas membantu, data visual akan memudahkan teman-teman PVMBG dalam melakukan analisa. Drone cukup satu unit, tapi kita siapkan tiga unit untuk bergantian," kata Kepala BNPB Willem Rampangillei di Denpasar, Bali, Rabu (11/10/2017).
Drone tersebut telah diuji coba terbang pada Selasa (10/10) kemarin dan mulai dioperasikan mengambil gambar kawah gunung setinggi 3.142 mdpl itu hari ini. Namun belum ada laporan tentang hasil pencitraan dari drone tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, terkait sistem peringatan dini Gunung Agung berupa sirene masih disiagakan BNPB. Sistem tersebut dijaga oleh petugas yang ditunjuk selama 24 jam untuk membunyikannya ketika PVMBG menyatakan erupsi akan terjadi.
"Melalui sistem komunikasi dari Pos Pengamatan Gunung Agung kepada operator sirene dan yang mengawaki, harus standby 24 jam di sana. Sebelum erupsi kan ada tanda tremor dan ini nanti diberitahukan pos pengamatan ke operator," ucap Willem.
"Sirene masih ada di radius 9 kilometer dan sektoral 12 kilometer. Kalau dibunyikan, akan sangat membantu proses evakuasi," pungkasnya. (vid/fay)











































