Mensos: Negara Tak Boleh Kalah Melawan Narkoba

Mensos: Negara Tak Boleh Kalah Melawan Narkoba

Yulida Medistiara - detikNews
Rabu, 11 Okt 2017 12:15 WIB
Mensos: Negara Tak Boleh Kalah Melawan Narkoba
Foto: Yulida Medistiara/detikcom
Jakarta - Indonesia telah masuk kategori gawat darurat narkoba. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berharap tindakan pencegahan dapat lebih ditingkatkan agar dapat memenangi perang melawan narkoba.

"Jadi ini menurut saya genderang perang yang kesekian kalinya dilakukan oleh elemen masyarakat. Dan kali ini adalah oleh organisasi Bersama. Kita harus membangun tekad dan komitmen bahwa negara tidak boleh kalah melawan narkoba," kata Khofifah, di Gedung PTIK, Jl Tirtayasa Raya, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2017).

Hal itu disampaikannya saat membuka Seminar Nasional Gerakan Perang Melawan Narkoba yang digelar Badan Kerjasama Sosial Usaha Pembinaan Waga Tama (Bersama). Dalam acara itu turut hadir sejumlah LSM, perwakilan beberapa kampus, dan organisasi seperti Kwarnas dan Kowani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khofifah menyebut salah satu cara preventif yang dilakukan misalnya mendeklarasikan laskar anti narkoba. Laskar tersebut nantinya akan membimbing dan melakukan penyuluhan bahaya narkoba. Ia ingin pemetaan laskar anti narkoba itu lebih konkret supaya efektif.

"Misalnya sekarang organisasi Bersama itu mengundang dari sangat banyak perguruan tinggi, tokoh agama terutama perempuan. Saya berharap rencana untuk bisa melahirkan sejuta Laskar untuk memerangi narkoba itu bisa lebih konkret bagaimana sebetulnya pemetaannya," ujar Khofifah.

Ia menginginkan tiap organisasi mengerahkan laskar anti narkobanya dengan terukur, jelas dan tersebar agar lebih efektif. Hal itu perlu karena pencegahan terhadap narkoba lebih mudah daripada melakukan pembinaan terhadap orang yang pernah terjerat narkoba.

"Jadi kalau kemudian masing-masing melakukan satu langkah-langkah preventif bersama, langkah-langkah preemtif juga karena after care itu tidak sederhana karena kemungkinan kambuh itu tinggi kalau tidak dilakukan proses pengawalan, pembinaan, dan lingkungan yang kondusif untuk mereka," ujar Khofifah.

Ia mencontohkan, sebagai Ketum Muslimat NU, pihaknya telah membentuk laskar anti narkoba sejak Maret 2016. Laskar tersebut bertugas untuk memotivator dan penyuluh bagi warga di daerah sampai ke tingkat desa di 34 Provinsi. Dia berharap laskar anti narkoba yang dibentuk beberapa elemen masyarakat bisa lebih berdampak signifikan.

"Kalau lebih spesifik misalnya kurikulumnya Bersama ini kan sampai 6 hari 5 malam, saya rasa itu akan lebih kuat strateginya, metodologinya sehingga kemungkinan bisa melakukan format preemtif itu bisa lebih signifikan," kata Khofifah.

"Kalau di Muslimat NU sifatnya kita menyiapkan sebagai penyuluh dan motivator untuk perang melawan narkoba itu di 34 provinsi. Segitu nggak berhenti pelantikan, pelantikan sudah kan," imbuhnya. (yld/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads