"Kalau ada perusakan, entah masjid, gereja, pura, saya minta polisi menindak. Kita tidak pandang bulu," kata Sultan dalam jumpa pers seusai pelantikannya menjadi Gubernur DIY di kompleks Istana Kepresidenan, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (10/10/2017).
Dia ingat, ada insiden pada dua atau tiga tahun lalu terkait perusakan tempat ibadah. Aparat penegak hukum langsung bertindak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi kini dia ingin membangun budaya kemaritiman di Yogyakarta. Laut Selatan dan area sekitarnya akan digarap. Budaya pesisir yang egaliter bakal dibangkitkan.
"Filosofi masyarakat Jawa itu masyarakat egaliter, karena tidak pernah mempertanyakan asal-usul dan agamanya," ujar Sultan.
Polisi masih menyelidiki perusakan Masjid Quwatul Islam, Yogyakarta. Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto menjelaskan pelaku, yakni AG (20), dalam kondisi mabuk.
"AG ini (saat melakukan perusakan) dalam kondisi mabuk," kata Yuliyanto kepada detikcom, Selasa (10/10/2017).
Hingga saat ini AG masih diamankan di Mapolresta Yogyakarta. Yulianto mengatakan lebih tepat dikatakan kasus ini merupakan perusakan properti masjid. (dnu/idh)