Mahasiswa President University ini berhasil menjadi juara I mengalahkan Universitas Indonesia dan Universitas Prasetya Mulya yang masing-masing menempati Juara II dan III.
Keduanya memang pernah juga memenangi The 16th Indonesia Capital Market Student Studies (ICMSS) 2017. Berbeda dari sebelumnya, pada PFF, bersama Amelia Frian, keduanya mampu melewati dua babak yaitu analysis paper submission dan final stage presentation.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nico mengungkapkan dia menggunakan nama Rey Capital sebagai nama timnya. "Nama Rey itu dalam bahasa Spanyol artinya raja dan ratu, kami berharap semoga nanti bisa jadi pemimpin di pasar modal," ucap Nico lagi.
Dalam kompetisi analisis investasi tersebut, tiga mahasiswa President University mengumpulkan data-data sekitar 2 minggu yang kemudian mendiskusikannya selama 2 minggu juga. Jika ada yang masih kurang paham, dikonsultasikan kepada para dosen untuk mendapatkan masukan.
"Kami setiap hari berdiskusi, dan saling membagi tugas, dimana Amel di bagian model bisnis, Pras di bagian makro ekonomi dan industri. Sementara saya di bagian valuasi dan analisis performa keuangan. Kami saling back up satu sama lain dan totalitas buat persiapan lomba mulai dari cara presentasi dan menjawab pertanyaan," ungkap Nico.
Kemudian setelah itu, paper tiga peserta yang memuat analisis salah satu saham yang ada di IDX (bursa efek) dinilai. Dalam paper tersebut, para perserta harus merekomendasikan saham, sebaiknya buy (beli), sell (jual), atau hold (tahan).
Ada tiga perusahaan yang bisa dipilih dan dianalisis oleh para peserta, yaitu INAF (Indofarma), PWON (Pakuwon Jati) dan MAIN (Malindo Feedmill). Rey Capital memilih Malindo Feedmill yang bergerak di bidang poultry (unggas) karena kondisi industrinya cukup menarik untuk dibahas.
Amel menambahkan, timnya juga memilih saham ini dengan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi dan industri yang bisa mempengaruhi performa perusahaan.
"Di sini kami mempelajari bisnis model, kondisi keuangan, valuasi dan potensi resiko yang bisa dialami perusahaan tersebut. Kompetisi ini cukup menantang karena kami tidak hanya fokus ke satu faktor, tetapi harus mempertimbangkan banyak sekali variabel yang akan mempengaruhi penilaian kami akan performa dan prospek perusahaan tersebut. Tetapi tantangannya itu yang membuat analisisnya jadi seru karena kami dituntut untuk melihat sesuatu dari berbagai macam sisi," ungkap Amel.
Dengan hasil juara ini, mereka pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk para dosen yang telah memberi mereka masukan. (ega/ega)