Jakarta - Polri dan TNI memiliki perbedaan pandangan mengenai daya hantam amunisi Stand-alone Grenade Launcher (SAGL) yang dibeli Brimob. Begini penjelasan produsen mengenai amunisi SAGL itu.
 Foto: www.arsenal-bg.com |
Senjata SAGL dibeli Brimob dari perusahaan Arsenal, yang berbasis di Bulgaria. Amunisi yang dipesan untuk senjata itu adalah jenis 40 mm Round RLV-High Explosive Fragmentation Jump (HEFJ) Grenade.
"The RLV-HEFJ efektif digunakan melawan musuh yang berada di dataran terbuka maupun di tempat perlindungan ringan di jarak 40 meter sampai 400 meter," demikian penjelasan Arsenal dalam laman resminya mengenai amunisi RLV-HEFJ, seperti dikutip, Senin (10/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Foto: www.arsenal-bg.com |
Dijelaskan pula, RLV-HEFJ memiliki efisiensi fragmen yang tinggi. Ketika membentur target, katup RLV-HEFJ terbuka dan menimbulkan daya entak dengan ketinggian 0,5-2,5 meter.
"Cocok juga digunakan untuk target yang tertanam," kata Arsenal.
 Foto: www.arsenal-bg.com |
Radius daya hancur amunisi ini mencapai area 9 meter. Bila proyektil jatuh dan tak meledak, secara otomatis amunisi ini akan meledak. Pasalnya, ada fitur
self destruction dalam waktu 14-19 detik.
[Gambas:Video 20detik]
(fjp/fjp)