"Tadi malam amunisi tersebut sudah dipindahkan ke gudang amunisi Mabes TNI sesuai dengan katalog yang menyertai (yakni) sejumlah 5.932 butir amunisi dalam 71 koli yang disertai katalog," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Wuryanto kepada wartawan di Taman Ismail Marzuki, Jl Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017).
Baca juga: Senjata SAGL Brimob Bisa Diambil, Amunisi Tajam Titip di Mabes TNI
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Senjatanya masih bisa digunakan polisi. Senjata itu, selain bisa digunakan dengan peluru tajam, juga untuk granat asap dan gas air mata," sambungnya.
![]() |
Keputusan menitipkan amunisi peluru tajam diambil dalam rapat di Kemenko Polhukam pada Jumat (6/10), yang dipimpin Wiranto. Senjata itu bisa dikeluarkan dengan catatan amunisi tajam yang dipesan bersamaan dititipkan ke Mabes TNI.
Keputusan penitipan amunisi itu disepakati dalam pertemuan yang juga dihadiri Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan Dirjen Bea-Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi.
Terkait SAGL, Korps Brimob Polri mengimpor SAGL kaliber 40x46 mm serta peluru amunisi 40 mm, 40x46 mm Round RLV-HEFJ dengan fragmentasi lontaran granat berdaya ledak tinggi sebanyak 5.932 butir.
(fdn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini