Penjelasan Kemenristek soal Acara yang Dihadiri Dwi Hartanto

Penjelasan Kemenristek soal Acara yang Dihadiri Dwi Hartanto

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Senin, 09 Okt 2017 18:23 WIB
Foto: Dwi Hartanto/Istimewa
Jakarta - Dwi Hartanto, mahasiswa doktoral di Technisse Universiteit Delft Belanda yang berbohong terkait dengan klaim prestasinya yang mentereng di bidang kedirgantaraan, pernah terlibat kegiatan Kemenristek Dikti. Dwi terlibat karena mengaku sebagai asisten profesor di TU Delft Belanda.

"Betul Saudara Dwi bagian dari Visiting World Class Professor tahun 2016. Saat itu, yang bersangkutan mengaku bahwa dirinya merupakan assistant professor di TU Delft Belanda dan siap berkolaborasi dengan akademisi dalam negeri," jelas Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti Ali Ghufron Mukti dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Senin (9/10/2017).

"Bahkan, bila merujuk ke berbagai pemberitaan di media massa sebelum penyelenggaraan acara Visiting World Class Professor tahun lalu, Saudara Dwi sudah disorot atas prestasinya," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegiatan Visiting World Class Professor bertujuan menguatkan riset inovasi dan pengembangan keilmuan. Program ini juga menjadi upaya pemerintah dalam membangun jembatan kolaborasi antara ilmuwan Indonesia di luar negeri dan ilmuwan Indonesia di dalam negeri.

"Namun demikian, meski Dwi Hartanto saat ini melakukan kesalahan, kegiatan Visiting World Class Professor 2016 tetap merupakan acara yang berlangsung secara baik dan bermanfaat bagi ilmuwan diaspora serta akademisi dalam negeri.

Ghufron mengatakan, selain Dwi, masih banyak peserta dan akademisi lainnya yang memiliki dedikasi dan integritas yang baik dalam dunia ilmu pengetahuan. Ghufron juga meminta para ilmuwan di Indonesia tidak menghakimi dan mengucilkan Dwi.

"Bagi kami, Dwi Hartanto pun sebenarnya memiliki potensi untuk berkembang. Kami juga mengimbau para ilmuwan Indonesia di luar negeri untuk membantu Dwi memperbaiki dirinya, janganlah kita kemudian menghakimi, tetapi kita arahkan dan berikan kesempatan. Jalan karier Dwi masih panjang, mari kita tegur, kita ingatkan dan kita bantu ke arah yang baik," imbuhnya.

Sementara itu, Dwi dalam pernyataan maafnya mengatakan kehadirannya dalam acara tersebut untuk memenuhi undangan. Berikut ini penjelasan Dwi Hartanoto dalam pernyataan maafnya:

Klarifikasi mengenai keterlibatan dalam acara Visiting World Class Professor

Klarifikasi saya adalah sebagai berikut:

Kehadiran saya memenuhi undangan acara Visiting World Class Professor di Jakarta adalah benar, sebagaimana postingan saya di akun Facebook pada 27 Desember 2016. Akan tetapi tidaklah benar saya memiliki kompetensi sebagaimana yang menjadi alasan saya diundang pada acara tersebut.

Pada saat mengikuti acara tersebut, saya bukanlah seorang doktor ataupun assistant professor pada bidang kedirgantaraan seperti roket dan pesawat tempur. Namun saya saat itu masih merupakan mahasiswa doktoral. (nvl/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads