Banyak Kader Terjerat KPK, Golkar akan Lakukan Evaluasi

Banyak Kader Terjerat KPK, Golkar akan Lakukan Evaluasi

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 09 Okt 2017 12:47 WIB
Dave Laksono (Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)
Jakarta - Belakangan ini, kader Golkar banyak berurusan dengan KPK lantaran melakukan praktik KKN. Partai Golkar siap melakukan evaluasi dari hal ini.

"Ini memang waktunya kita mengevaluasi kader-kader kita, bagaimana tindak tanduknya di daerah, bagaimana mereka melaksanakan tugas fungsinya, terutama bagi kepala daerah dan pimpinan-pimpinan DPRD," ujar Dave di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (9/10/2017).

Evaluasi ini dilakukan agar kader tak mengambil kebijakan dan sikap yang bertentangan dengan undang-undang, terutama yang mengarah ke korupsi. Dave menolak jika dikatakan pengawasan kader yang dilakukan Golkar saat ini tergolong lemah sehingga banyak kader terjerat KPK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin kadang-kadang mereka melakukan suatu kebijakan atau perbuatan yang mungkin mereka pun sebenarnya tidak sadari itu melanggar. Jadi perlu pendidikan lagi agar aturannya itu lebih dipertegas, lebih jelas," ungkap Dave.

Evaluasi yang akan dilakukan Golkar, kata Dave, berupa pemberian bimbingan teknis dan seminar agar para kader dan pimpinan daerah dari Golkar dapat memahami tugas dan fungsi mereka. Golkar tak ingin kadernya terjerat KPK karena ketidaktahuan soal korupsi.

Lebih lanjut, Dave yakin Golkar masih solid meski banyak kader terjerat KPK. Soal kepercayaan rakyat, Dave mengatakan Golkar masih mendapatkannya.

"Kalau kepercayaan rakyat masih sangat tinggi dan kami masih yakin kader-kader Partai Golkar bisa menjaga itu," ucap Dave.

Sepanjang 2017, setidaknya ada 6 politikus Golkar yang terjerat kasus korupsi. Mereka adalah Ridwan Mukti, Siti Masitha Soeparno, Iwan Rusmali, Tubagus Iman Ariyadi, Rita Widyasari, dan Aditya Moha. (gbr/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads