Anak Pasutri Korban Pembunuhan dalam Bedcover: Apa Salah Ortu Saya?

Anak Pasutri Korban Pembunuhan dalam Bedcover: Apa Salah Ortu Saya?

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Senin, 09 Okt 2017 11:49 WIB
Anak pasutri korban pembunuhan dalam bedcover menyaksikan rekonstruksi. (Aditya Fajar/detikcom)
Jakarta - Kedua anak pasangan suami-istri (pasutri) korban pembunuhan sadis dalam bedcover ikut hadir dalam proses rekonstruksi. Mereka menangis menyaksikan adegan para pelaku yang tega membunuh orang tuanya.

"Kamu puas, Kos, apa salah mama-papa saya sama kamu!" ucap salah satu anak korban, Oci, saat menyaksikan rekonstruksi di Jl Pengairan Nomor 21, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2017).

Anak Pasutri Korban Pembunuhan dalam Bedcover: Apa Salah Ortu Saya?Oci, anak pasutri korban pembunuhan dalam bedcover menyaksikan rekonstruksi. (Aditya Fajar/detikcom)

Emosi sang anak memuncak ketika melihat pelaku mencekik dan memukul orang tua mereka pada adegan 7D. Mereka tak kuasa menahan tangis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan sadis, pelaku Zulkifli mencekik leher Zakiah, yang masih mengenakan mukena, hingga terjatuh di lantai kamar. Sedangkan pelaku lainnya, Engkos, yang juga berada di dalam rumah, menyaksikan pembunuhan itu.

Anak Pasutri Korban Pembunuhan dalam Bedcover: Apa Salah Ortu Saya?Gilang (kedua dari kanan) anak pasutri korban pembunuhan dalam bedcover, menyaksikan rekonstruksi. (Aditya Fajar/detikcom)

Anak pertama pasutri Husni dan Zakiah, Gilang (36), berterima kasih kepada pihak kepolisian karena telah cepat mengungkap kasus pembunuhan orang tua mereka. Dia berharap para pelaku mendapat hukuman maksimal.

"Saya berterima kasih kepada pihak kepolisian karena cepat mengungkap kasus ini. Saya pasrahkan jalannya kasus hukum ini untuk motif dan apa pun yang telah dilakukan pelaku. Kalau dimaafkan mungkin kami maafkan, tapi hukuman maksimal yang berlaku," kata Gilang kepada wartawan. (adf/idh)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads