"Kalau menampung ya semua partai menampung tokoh-tokoh yang punya kemampuan, tokoh nasional, NasDem ya juga pastilah menampung. Tergantung pilihannya Pak Gatot, tapi nanti, jangan dulu sekarang karena ganggu tugas Gatot menjadi Panglima TNI," ujar Sekjen NasDem Johnny G Plate kepada detikcom, Senin (9/10/2017).
Johnny menerangkan saat ini Gatot masih menjabat Panglima TNI. Menurutnya, Gatot tidak boleh diganggu dulu dengan menyeretnya ke dalam politik praktis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NasDem memang tidak menampik kabar bahwa Gatot masuk radar calon wakil presiden untuk mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019. Tapi Johnny menegaskan sekali lagi hal itu tidak akan dilakukan jika Gatot masih bertugas.
"Pak Jokowi, bagaimanapun juga, harus ada cawapres. Masih ada banyak yang menjadi tokoh nasional, di antaranya Panglima TNI. Tapi sampai saat ini kan masih bertugas," ucapnya.
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR F-Golkar Bobby Adhityo Rizaldi menyebut sebaiknya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo fokus pada tugasnya saja. Jika ingin berpolitik praktis, Bobby mengatakan partainya siap menampung.
"Kiranya memang tertarik masuk politik praktis, politik elektoral, mengabdi ke masyarakat setelah menjadi panglima, Partai Golkar siap memfasilitasi hal tersebut," ujar Bobby di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10).
"Panglima, selama jadi panglima, tetap melakukan tugas sesuai UU TNI, tetap berpolitik, tapi politik negara," imbuhnya. (lkw/nvl)