"Gunung Agung masih awas, kondisi kegempaan masih kritis, kemudian ada perkembangan asap solfatara," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Gede Suantika di Pos Pengamatan Gunung Agung, Rendang, Karangasem, Bali, Senin (9/10/2017).
Suantika menyatakan kegempaan masih terjadi di angka 500-600 per hari. Jumlah gempa dangkal yang mengindikasikan pergerakan magma mendekati permukaan berada di angka 300-350 kali per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suantika menambahkan belum ada material vulkanik dalam bentuk benda padat yang keluar bersamaan dengan asap solfatara, sehingga asap yang membubung tinggi hingga 1,5 kilometer terindikasi sebagai uap air yang terpanaskan oleh aktivitas solfatara di permukaan kawah.
"Masih dominan uap air. Kalau kita mendekat jelas berbahaya karena bau belerang sudah menyengat dari radius 700 meter dan diameter kawahnya sendiri hanya 900 meter," ujar Suantika. (vid/fdn)











































