"Masa pakai mobil dinas masalah parkir saja berapa sih, iya nggak? Ini menunjukkan, maaf ya, itu arogansi, arogansi aparat, mentang-mentang. Ini tidak baik, tidak baik. Justru kalau kau seorang aparat, seperti saya seorang aparat, justru memberikan contoh yang baik ya," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2017).
Djarot mengatakan sering berpesan kepada ajudannya untuk tidak masuk ke jalur TransJakarta (busway) sebagai contoh kepada masyarakat. Dia berharap aparat lain juga ikut mencontoh apa yang telah dilakukannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, inilah justru kalau seseorang itu merasa aparatur negara, baik TNI, Polri, maupun aparatur sipil negara, itu harus kasih contoh teladan yang baik," tambahnya.
Sebelumnya, eks dokter RSPAD Dr dr Anwari, SH, SpKFR, MARS, MH, ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan dan ancaman kekerasan kepada juru parkir di Gandaria City. Peristiwa ini bermula ketika Anwari hendak keluar dari parkiran mal.
Anwari emosi sehingga melakukan pemukulan serta mengeluarkan dan menembakkan senjata api ke atas. Perkara ini muncul karena persoalan uang parkir.
Anwari menggunakan sopir saat ke Gandaria City. Saat mengambil mobil di parkir basement, si sopir ditagih uang parkir oleh petugas. Sopir Anwari membayar ongkos parkir, namun si sopir mengadu ke Anwari.
Diketahui, mobil yang dikendarainya itu ialah mobil dinas yang diperuntukkan bagi sang istri, yang masih bekerja di RSPAD. Mobil tersebut berpelat nomor dinas TNI AD. (fdu/jor)