Bohong Soal Aneka Prestasi Mentereng, Siapa Sebenarnya Dwi Hartanto?

Bohong Soal Aneka Prestasi Mentereng, Siapa Sebenarnya Dwi Hartanto?

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Minggu, 08 Okt 2017 16:44 WIB
Foto: Dwi Hartanto/Istimewa
Jakarta - KBRI Den Haag mencabut penghargaan kepada mahasiswa doktoral di Technische Universitet (TU) Delft Dwi Hartanto karena yang bersangkutan kedapatan berbohong dengan aneka klaim prestasinya. Siapa sebenarnya Dwi?

Melalui surat pernyataan dan permohonan maaf yang ditandatangani dan bermaterai, Dwi Hartanto memberikan penjelasan rinci mengenai klaim aneka prestasi dan apa yang sebenarnya terjadi.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwi juga mengungkap jati dirinya yang sebenarnya. Dia mengakui bukan lulusan sarjana dari kampus luar negeri sebagaimana yang ramai tersiar luas.

"Fakta-fakta pertama terkait dengan latar belakang akademik saya. Saya adalah lulusan SI dari Insititut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta, Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Informatika, lulus pada 15 November 2005. Saya bukan lulusan dari Tokyo Institute of Technology, Jepang, seperti informasi yang banyak beredar," kata Dwi dalam pernyataanya yang ditandatangani pada Sabtu (7/10/2017) tersebut.



Kemudian, Dwi menempuh program master S2 di Faculty of Electrical Engineering, Mathematics and Computer Scien di TU Delft. Dia menggarap tesis berjudul 'Reliable Ground Segment Data Handling System for Delf-n3Xt Satellite Mission', di bawah bimbingan Dr. Ir. Georgi Gaydadjiev. Tesis itu selesai pada Juli 2009.

"Penelitian master saya ini memang beririsan dengan sistem satelit, tetapi dalam kaitan dengan bagian satellite data telemetri dan ground segment networii platform-nya," ujar Dwi.

Kemudian Dwi melanjutkan studi di TU Delft. Namun dia mengambil konsentrasi yang tidak berkaitan dengan dunia antariksa maupun teknologi jet tempur, sebagaimana yang dijadikan klaimnya selama ini.



"Saat ini saya tengah menyelesaikan studi S3 saya di grup riset interactive Intelligence, Dept of Intelligent Systems, pada Fakultas yang sama di TU Delft, di bawah bimbingan Prof. M.A. Neerincx dengan judul disertasi 'Computer-based Social Anxiety' Regulation in Virtual Reality Exposure Therapy," kata Dwi.

"Dengan demikian, posisi saya yang benar adalah seorang mahasiswa doktoral di TU Delft. Informasi mengenai posisi saya sebagai post-doctoral apalagi Assistant Professor di TU Delft adalah tidak benar," sambungnya.
(fjp/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads