1. Ridwan Mukti
Ridwan Mukti adalah Gubernur Bengkulu yang kena OTT KPK pada 20 Juni 2017. Dia dan istrinya, Lily Martiani Maddari, dibawa KPK ke Polda Bengkulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Justru kita sudah sampaikan saat kita Rapimnas, kita minta jangan sampai terlibat nepotisme, KKN, korupsi, karena sangat merugikan kepentingan bangsa negara," ujar Novanto pada 21 Juni 2017.
Ridwan Mukti kemudian mundur dari jabatannya sekaligus dari jabatan Ketua DPD Golkar Provinsi Bengkulu. Dia baru setahun menjabat Gubernur Bengkulu.
2. Siti Masitha Soeparno
Perempuan kelahiran 10 Januari 1964 ini adalah Wali Kota Tegal yang kena operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK pada Selasa, 29 Agustus 2017.
KPK mengatakan kasus ini adalah dugaan pemberian uang terkait pengelolaan dana jasa kesehatan di RSUD Kardinah. Total nilai dugaan suap ini Rp 5,1 miliar.
Sitha, begitu panggilannya, merupakan politisi yang punya jejak di lebih dari satu partai. Dia adalah kader Partai NasDem yang kemudian maju ke Pemilu Wali Kota Tegal 2013 lewat usungan Partai Golkar.
![]() |
Sebagai partai yang menaungi kadernya, Golkar pernah menyatakan akan menyiapkan bantuan hukum bagi Sitha. Ini diungkapkan Sekjen Golkar Idrus Marham.
"Sudah pasti. Protap Golkar siapa pun kader Golkar otomatis kita tugaskan pada ketua bidang hukum dan HAM untuk melakukan pendampingan sekaligus mengawal agar proses hukum pada fakta yang ada," kata Idrus, Rabu (30/8/2017).
Namun Ketua DPD I Golkar Jawa Tengah Wisnu Suhardono menyatakan kecewa terhadap Sitha karena tak memberikan kontribusi positif kepada partai.
3. Iwan Rusmali
Pria ini merupakan Ketua DPRD Banjarmasin, Kalsel. Dia diumumkan KPK sebagai tersangka pada Jumat, 15 September 2017.
Iwan tersangkut kasus suap dalam persetujuan rancangan peraturan daerah (raperda) penyertaan modal Kota Banjarmasin kepada PDAM sebesar Rp 50,5 miliar. Total, ada uang Rp 48 juta yang disebut sebagai bagian dari uang suap.
"Dalam OTT ini, KPK mengamankan total Rp 48 juta. Uang itu diduga bagian dari Rp 150 juta yang diterima Dirut PDAM dari rekanan dan telah dibagikan kepada anggota DPRD untuk memuluskan persetujuan raperda penyertaan modal Kota Banjarmasin kepada PDAM," ucap Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (15/9/2017).
Iwan merupakan kader Golkar. Partai berlambang beringin ini prihatin atas kasus Iwan.
4. Tubagus Iman Ariyadi
Dia adalah Wali Kota Cilegon yang menjadi tersangka penerima suap. Status tersangka yang melekat pada Tubagus Iman diumumkan oleh KPK pada Sabtu, 23 September 2017.
Ada modus penggunaan saluran corporate social responsibility (CSR) yang digunakan dalam korupsi ini. Diduga, duit swasta mengalir ke klub sepakbola Cilegon United FC. Tubagus Iman membantah keterlibatannya dalam kasus ini.
![]() |
Terkait kasus ini, KPK melakukan OTT pada Jumat, 22 September lalu. Uang senilai Rp 1,152 miliar diamankan KPK. Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan mengatakan duit Rp 1,152 miliar itu merupakan bagian dari komitmen sebesar Rp 1,5 miliar untuk sang Wali Kota.
Iman Ariyadi merupakan politisi dari Partai Golkar dan wali kota dua periode. Ia terpilih sebagai wali kota pada periode 2010-2015. Ia juga kembali diangkat sebagai wali kota pada periode 2015-2020.
Jauh sebelum itu, Iman adalah anak salah satu tokoh Cilegon, mendiang Aat Syafa'at. Ia adalah wali kota dua periode pada 2000-2005 dan 2005-2010.
5. Rita Widyasari
Perempuan ini adalah Bupati Kutai Kartanegara. Status tersangkanya diumumkan KPK pada Selasa, 26 September.
Belum jelas betul kasus korupsi apa yang diduga dilakoni Rita. Namun, dari informasi yang dihimpun, Rita diduga menerima gratifikasi terkait izin tambang. KPK pun menegaskan penetapan tersangka Rita bukan berasal dari operasi tangkap tangan (OTT).
Rita adalah politikus Partai Golkar. Pada Oktober 2016, Rita dilantik sebagai Ketua DPD Golkar Kalimantan Timur oleh Ketum Golkar Setya Novanto.
![]() |
"Kami sungguh prihatin atas kembali tersangkanya kader Partai Golkar yang kini menjadi Bupati Kutai Kartanegara, Ibu Rita Widyasari. Seharusnya kader Partai Golkar menjaga integritas sebagai kepala daerah," ujar Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Selasa (26/9/2017).
6. Aditya Moha
Anak muda ini merupakan anggota DPR dari Fraksi Golkar dari dapil Sulawesi Utara. Dia terciduk operasi tangkap tangan (OTT).
Aditya ditangkap di Jakarta bersama seorang hakim yang bertugas di Sulawesi Utara. Ada uang asing yang diamankan KPK terkait penangkapan ini.
"Jumat tengah malam KPK lakukan OTT di Jakarta terkait dengan kasus hukum di Sulawesi Utara. Ada penegak hukum dan politisi yang diamankan," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif kepada wartawan, Sabtu (7/10/2017).
Kolega Moha di DPR yang juga dari Fraksi Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi, mengaku belum mendengar informasi soal terciduknya Aditya Moha. Dia masih berkoordinasi di lingkup internal Golkar.
(gbr/tor)