Mahasiswa Jaman Now Terkikis Oleh Sosial Media

Mahasiswa Jaman Now Terkikis Oleh Sosial Media

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Sabtu, 07 Okt 2017 07:11 WIB
Foto: dok. UI (http://fia.ui.ac.id)
Jakarta - Dosen Psikologi di Universitas Indonesia Bona Sardo, merasa mahasiswa di era milenial telah merubah cara berinteraksi dengan seseorang hanya melalui media sosial. Sehingga tak sedikit mahasiswa cenderung tidak sopan dalam berkomunikasi saat berinteraksi.

"Umumnya mahasiswa era milenial ini lebih sering menggunakan sosial media untuk berinteraksi. Menurut mereka jika sudah berinteraksi langsung melalui sosial media telah mempermudah seseorang untuk berkomunikasi langsung," kata Bona saat berbincang dengan detikcom, Jumat (6/10/2017).

Bona melihat, berinteraksi di sosial media justru membuat semakin tidak terlatihnya seseorang untuk berkomunikasi secara langsung dengan sesamanya. Ini pula yang dapat memperburuk suatu komunikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Interaksi di sosial media kan itu di dunia maya. Jadi mereka tidak terlatih secara nyata untuk berinteraksi langsung, ini akan semakin memperburuk seseorang dalam hal berkomunikasi baik dengan atasan, orang yang lebih muda atau bahkan pasangan," tutur Bona.

Untuk menghidari ini, UI pun membuat aturan etika mahasiswa menghubungi dosen. Etika menghubungi dosen dibuat dalam dua bahasa dan disajikan melalui infografis. Ada 7 poin etika menghubungi dosen yang dibuat UI. Simak nih untuk mahasiswa 'jaman now':

1. Perhatikan kapan waktu yang tepat untuk menghubungi dosen. Pilihlah waktu yang biasanya tidak dipakai untuk beristirahat atau beribadah. Contoh: hindari menghubungi dosen di atas pukul 20.00 atau di saat waktu ibadah.

2. Awali dengan sapaan atau mengucapkan salam. Contoh: Selamat pagi Bapak/Ibu, atau Assalamualaikum (apabila kedua belah pihak sesama muslim).

3. Ucapkan kata maaf untuk menunjukkan sopan santun dari kerendahan hati Anda. Contoh: "Mohon maaf mengganggu waktu Ibu/Bapak".

4. Setiap dosen pasti menghadapi ratusan mahasiswa setiap harinya dan tidak menyimpan nomor kontak seluruh mahasiswa. Maka, pastikan Anda menyampaikan identitas Anda di setiap awal komunikasi/percakapan. Contoh: "Nama saya Putri, mahasiswa Administrasi Negara Angkatan 2016, semester ini mengambil mata kuliah Hukum dan Administrasi Negara di kelas Ibu/Bapak".

5. Gunakan bahasa yang umum dimengerti, tanda baca yang baik dan dalam konteks formal. Hindari menyingkat kata seperti 'dmn, yg, ak, kpn, otw, sy'. Hindari kata ganti non formal seperti 'aku, ok, iye, dll'.

6. Tulislah pesan dengan singkat dan jelas. Contoh: "Saya, memerlukan tanda tangan Bapak/Ibu di lembar pengesahan saya. Kapan kiranya saya dapat menemui Bapak/Ibu?"

7. Akhiri pesan dengan mengucapkan terima kasih atau salam sebagai penutup. (adf/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads