Pantauan di lokasi, Sabtu (7/10/2017) dini hari, warga yang berkerumun seakan tak menghiraukan kereta yang akan melintas dan tetap berkumpul di sekitar pelintasan rel kereta. Mereka bahkan menyoraki setiap kereta api yang melintas.
"Woooo... Ngapain lewat," teriak kerumunan warga, Sabtu (7/10/2017) dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Duri Pulo menolak penutupan pelintasan rel kereta. (Aditya Fajar/detikcom) |
Aksi penolakan digelar sejak tengah malam, Jumat (6/10). Mereka tak bersedia bila pelintasan sebidang yang berada tak jauh dari pusat perbelanjaan elektronik Roxy itu ditutup.
Petugas kepolisian pun bernegosiasi dengan tokoh masyarakat sekitar untuk membubarkan diri. Salah seorang tokoh masyarakat berusaha menenangkan warga.
Beton yang sedianya digunakan untuk menutup pelintasan rel sebidang. (Aditya Fajar/detikcom) |
"Saya sudah bicara, kita cari win-win solution dengan polisi. Saya minta untuk itu malam ini tidak ditutup dulu, jadi warga di sini, ayo bubar dengan tertib, jangan terprovokasi. Dari kami tetap minta tidak ada penutupan," kata tokoh masyarakat itu.
Hingga saat ini warga masih berkumpul di lokasi. Mereka menghalangi petugas yang hendak memasang beton guna menutup pelintasan rel kereta itu. Sejumlah beton tampak sudah diletakkan di jalan, sebagian lagi masih berada di atas truk. (adf/elz)












































Warga Duri Pulo menolak penutupan pelintasan rel kereta. (Aditya Fajar/detikcom)
Beton yang sedianya digunakan untuk menutup pelintasan rel sebidang. (Aditya Fajar/detikcom)