"Pembelian Richard Mille itu ada sertifikat. Suruhlah FBI atau Marliem membuktikan sertifikatnya nomor berapa. Kan setiap Richard Mille itu punya sertifikat nomor mesin dan nomor bodi itu ada, nama pemilik itu ada," ujar Fredrich di kantornya, Jalan Gandaria, Jakarta, Jumat (6/10/2017).
Disebutkan Fredrich, jam tangan Richard Mille 011-03 sangat sulit dibeli di Indonesia. Dia juga mengaku membeli jam tangan tersebut dengan antre selama satu tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Coba Anda datang ke sini Richard Mille Indonesia di Plaza Indonesia, 'Pak, saya bawa uang Rp 3 miliar, saya mau beli Richard Mille.' Potong tangan saya kalau Anda dapat, harus antre setahun. Saya kasih deposito dulu, tunggu setahun sampai dapat," ucap Fredrich.
Menurut dia, Ketua DPR itu mempunyai arloji Richard Mille sejak 2008 dan bukan pemberian dari Johanes Marliem. Fredrich juga membantah bila dikatakan Novanto mengenal saksi kunci kasus korupsi e-KTP yang tewas di Amerika Serikat itu.
"Tidak masuk akal, saya saja beli setengah mati, 100 dolar itu kecil. Novanto punya satu, tahun 2008. Arloji Richard punya satu bukan dari Marliem, bertemu juga nggak," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, agen khusus FBI Jonathan Holden menyebut Johannes Marliem mengakui memberikan jam tangan Richard Mille senilai USD 135 ribu (sekitar Rp 1,8 miliar) kepada Novanto. Dalam laporan Holden, Marliem memberikan jam tangan tersebut kepada Novanto di Beverly Hills, Amerika Serikat.
Selain itu, berdasarkan pertanyaan Holden, Marliem mengaku berulang kali memberi suap kepada enam pejabat di Indonesia terkait pemenangan lelang proyek e-KTP. Pernyataan Holden tersebut masuk dalam berkas tuntutan hukum yang diajukan pada Kamis lalu. Dalam tuntutan, dijelaskan Marliem diuntungkan langsung dari penyuapan yang dilakukannya.
Marliem diketahui tewas bunuh diri dengan luka tembak di kepala. Hal itu berdasarkan laporan dari Badan Pemeriksa Medis-Koroner Los Angeles, Amerika Serikat. Ia dinyatakan meninggal pada 10 Agustus 2017. (fai/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini