Polemik SAGL, Polri Hanya Boleh Ambil Amunisi Asap dan Gas Air Mata

Polemik SAGL, Polri Hanya Boleh Ambil Amunisi Asap dan Gas Air Mata

Faiq Hidayat - detikNews
Jumat, 06 Okt 2017 16:02 WIB
Konferensi pers bersama akhiri polemik kargo senjata/Foto: Ari Saputra
Jakarta - Polemik senjata Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) pesanan Brimob Polri diakhiri. Syaratnya peluru tajam dititipkan di Mabes TNI. Hanya 2 jenis amunisi yang bisa diambil polisi. Apa?

"Sekarang terkait pengadaan SAGL 40x46 masih tertahan di bea cukai Soekarno Hatta akan segera dikeluarkan rekomendasi dari panglima tni dengan catatan amunisi tajamnya dititipkan ke Mabes TNI," kata Menkopolhukam Wiranto dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (6/10/2017).

Amunisi di kargo tersebut ada tiga macam. Selain peluru tajam ada amunisi asap dan gas air mata. Dua amunisi itu yang bisa diambil polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Amunisi gas dan air mata," kata Wiranto.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, kargo senjata yang menjadi polemik itu berisi senjata berat berupa 280 pucuk senjata Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40 x 46 milimeter. Senjata itu dikemas dalam 28 kotak (10 pucuk per kotak) dengan berat total 2.212 kilogram.

Kedua, amunisi berupa Ammunition Castior 40 mm, RLV-HEFJ kaliber 40 x 46 mm, high explosive fragmentation jump grenade. Amunisi tersebut dikemas 70 boks (84 butir per boks) dan 1 boks (52 butir). Totalnya mencapai 5.932 butir (71 boks) dengan berat 2.829 kg. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads