"Sekarang belum bisa diukur banget ya karena pemilunya masih lama. Kalau kita sih melihatnya fine-fine saja, nggak terlalu, Pak Prabowo misalnya masih dianggap rendah, Pak Jokowi juga dianggap rendah, tidak. Pak Jokowi masih punya banyak kesempatan untuk membangun trust publik, Pak Prabowo juga masih bisa bekerja untuk mencapai dukungan yang signifikan," kata Ida saat dihubungi detikcom, Jumat (6/10/2017).
Ida menambahkan hasil survei itu masih bisa berkembang jelang Pilpres 2019 mendatang. Dia menyebut hasil survei itu pun belum bisa diimani betul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Waketum Gerindra Fadli Zon menyebut elektabilitas Jokowi sebagai incumbent tergolong rendah. Dia pun membandingkan elektabilitas Jokowi dengan Duterte dan Putin.
"Menurut pendapat pribadi saya, itu rendah ya. Kalau kita lihat negara-negara lain itu tinggi. Putin itu bisa di atas 30 persen elektabilitasnya ya, 60 persen, 70 persen. Duterte 80 persen," kata Fadli kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (6/10).
Berikut ini hasil survei SMRC soal elektabilitas tokoh yang digadang-gadang menjadi capres 2019:
1. Jokowi 38,9%
2. Prabowo 12,0%
3. Susilo Bambang Yudhoyono 1,6%
4. Anies Baswedan 0,9%
5. Basuki Tjahaja Purnama 0,8%
6. Jusuf Kalla 0,8%
7. Hary Tanoe 0,6%
8. Surya Paloh 0,3%
9. Agus Yudhoyono 0,3%
10. Ridwan Kamil 0,3%
11. Gatot Nurmantyo 0,3%
12. Mahfud MD 0,3%
13. Tuan Guru Bajang 0,2%
14. Chairul Tanjung 0,2%
15. Sri Mulyani 0,1%
16. Patrialis Akbar 0,1%
17. Megawati Soekarnoputri 0,1%
18. Soekarno 0,1%
19. Tommy Soeharto 0,1%
20. Gus Dur 0,1%
21. Wiranto 0,1%
22. Risma 0,1%
23. Tidak jawab/rahasia 41,9%
(yas/ams)











































