"Terkait pengadaan SAGL 40x46 masih tertahan di Bea-Cukai Soekarno-Hatta akan segera dikeluarkan rekomendasi dari Panglima TNI," ujar Wiranto di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2017).
Senjata itu bisa dikeluarkan dengan catatan amunisi tajam yang dipesan bersamaan dititipkan ke Mabes TNI. "(Amunisi) tajam ini titip ke Mabes TNI setiap saat dibutuhkan ada proses untuk itu," sebut Wiranto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapat ini membahas pengadaan senjata diikuti Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan Dirjen Bea-Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi.
Terkait SAGL, Korps Brimob Polri mengimpor SAGL kaliber 40x46 mm serta peluru amunisi 40 mm, 40x46 mm round RLV-HEFJ dengan fragmentasi lontaran granat berdaya ledak tinggi sebanyak 5.932 butir. Polri sudah mengimpor SAGL sebanyak tiga kali. (fdn/dha)