Peristiwa itu terjadi saat Agus beserta tamu undangan peresmian meninjau isi dalam rutan. Mulanya Agus berjalan di depan diikuti Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta Bambang Sumardiono dan Lurah Guntur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak. Saya di luar saja," tolak Agus di depan kamar tahanan pria rutan KPK.
Bambang kemudian masuk lebih dulu ke kamar itu untuk meninjau. Dia sempat mengecek kondisi 5 kasur yang berada di atas semen coran serta toilet dan kamar mandi yang menjadi satu di dalam ruangan itu.
Namun Agus bergeming dari tempatnya. Dia hanya menyapu pandangannya sebentar ke dalam kamar itu, lalu kembali berdiri menatap lorong ruangan tahanan.
Rupanya tak hanya Agus, Lurah Guntur yang ditawari meninjau ke dalam kamar juga enggan masuk.
"Nggak ah, takut saya," katanya seraya berjalan menjauh.
Rutan KPK yang baru (Nur/detikcom) |
Rutan KPK ini rencananya digunakan untuk menampung 37 tahanan. Terdiri dari 29 tahanan pria dan 8 tahanan wanita. Agus sebelumnya berharap peresmian rutan ini akan menjadi peringatan bagi calon pelaku korupsi untuk berpikir ulang bermain rasuah.
"Ini menjadi peringatan bagi seluruh pejabat negara dan lainnya, sebagai reminder jangan sampai kita menjadi salah satu penghuninya. Karena tentunya kebebasan kita nanti terbatasi," ucap Agus. (nif/rvk)












































Rutan KPK yang baru (Nur/detikcom)