Survei ini digelar pada 3-10 September 2017. Populasi survei adalah WNI yang sudah memiliki hak pilih. Sampel berjumlah 1.220 dan dipilih secara acak (multistage random sampling). Sedangkan margin of error sebesar +/- 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%. Quality control dipilih secara acak sebesar 20% dari total sampel.
Hasilnya, tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi menjelang tahun ke-3 mencapai 61%. Angka tersebut naik dari 58% pada survei Mei 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djayadi mengatakan faktor pertama adalah kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi yang cenderung stabil. Sejak dilantik pada Oktober 2014 hingga saat ini, publik menilai kepuasan atas kinerja Jokowi selalu di atas 60% dan cenderung stabil.
"Faktor pertama kemungkinan dukungan menguat ke Jokowi tingkat kepuasan terhadap kinerjanya. Kedua, apakah evaluasi masyarakat ke kondisi umum nasional, ekonomi, dan polhukam," katanya.
Namun hal yang masih kurang adalah mengatasi pengangguran, kemiskinan, dan harga kebutuhan pokok. Namun situasi inflasi yang cenderung stabil memberikan dukungan terhadap Jokowi.
"Kesimpulan selain penilaian terhadap mengurangi pengangguran dan mengatasi mengontrol harga kebutuhan pokok dinilai positif. Ini yang lebih banyak positif menjadi menguatnya dukungan terhadap Presiden. Pada saat yang ke depan, PR yang ini adalah aspek menyangkut ekonomi riil," ujar Djayadi. (dkp/tor)











































