Dalam siaran pers kepada detikcom, Kamis (5/10/2017), pemecahan rekor Muri ini disaksikan oleh pendiri Muri Jaya Suprana dan Direktur Utama Muri Aylawati Sarwono, yang hadir memenuhi undangan dalam peringatan HUT ke-72 TNI di Dermaga Indah Kiat Merak, Cilegon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebelumnya, Manajer Operasional Muri Triyono telah melakukan verifikasi dengan menyaksikan langsung kegiatan penerjun dengan satwa anjing saat pelaksanaan geladi bersih pada 3 Oktober lalu.
"Betul terjun dengan membawa satwa anjing ini belum pernah tercatat di rekor Muri, apalagi ada enam penerjun beserta satwa/anjing. Mudah-mudahan inovasi seperti ini dapat menjadi motivasi bagi satuan lain untuk lebih berkreasi lagi, sehingga ada hal-hal baru yang bisa dipersembahkan oleh anak bangsa," tegas Triyono.
![]() |
![]() |
Sementara itu, salah satu penerjun yang membawa satwa anjing, Sertu Teddi M Romdhon, mengatakan terjun bebas militer (free fall) kali ini memiliki keunikan tersendiri. Alasannya, setiap penerjun harus mampu menjinakkan satwa agar satwa yang ikut terjun bisa beradaptasi ketika melaksanakan penerjunan dari udara.
"Sebelumnya kami harus menyatu dengan satwa yang akan kita bawa untuk terjun, sehingga dalam pelaksanaan latihan sehari-hari, kita ajak satwa itu untuk bermain-main dan bercengkerama serta dielus-elus agar jinak dan nurut. Ini adalah salah satu cara berkomunikasi dengan satwa sehingga pada saatnya nanti satwa yang akan kita ajak terjun sudah familiar dengan penerjun," tegas Romdhon.
Selain aksi heroik terjun bebas militer dengan membawa satwa anjing penyerang, Kopassus melibatkan prajuritnya dalam demonstrasi free climbing dengan memanjat sisi kiri dan kanan videotron tanpa bantuan alat pengaman satu pun. Biasanya panjat dinding dilakukan dengan menyiapkan alat, seperti tali karmantel, harness, dan karabiner. Tiga personel Kopassus melaksanakan free climbing tanpa alat. (bri/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini