Dirut RSUD Arifin Acmad Dr Nuzelly Husnedi MARS mengungkapkan hal itu kepada detikcom, Kamis (5/10/2017), di Pekanbaru.
Nuzelly menjelaskan pasien Saruli menjalani operasi pada Rabu (4/10) dari pukul 10.00 sampai 16.00 WIB dan selanjutnya dirawat di ruangan Intensif Care Unit (ICU) untuk proses penyembuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nuzelly menambahkan pasien mengalami cukup banyak luka robek. Ada kemungkinan bekas cakaran, seperti kena benda tajam, disertai beberapa patah tulang kepala dan rahang.
Sebagai dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) operasi selama 6 jam tersebut adalah dr Welly Zulfikar SpB (K)KL.
Warga Desa Teluk Paman, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, ini juga ditangani dokter spesialis bedah syaraf, spesialis mata, dan spesialis anestesi. Sebelum pelaksanaan operasi, pasien juga diperiksa dokter spesialis bedah vaskuler dan bedah plastik.
Nuzelly menambahkan tim dokter ahli tersebut dilibatkan untuk mengatasi luka cukup parah di bagian kepala, mata, leher, dan wajah pasien.
Sebelum operasi terpadu ini, tim medis RSUD Arifin Achmad juga sudah memberi pengobatan untuk penanganan kondisi emergency di Instalasi Gawat Darurat, seperti mengatasi perdarahan, luka-luka, dan memperbaiki keadaan umum pasien untuk persiapan pelaksanaan operasi.
"Kondisi terakhir pasien saat ini mulai membaik," kata Nuzelly.
Sebagaimana diketahui, pada Selasa (3/10), Saruli dan istrinya, Bunoi (55), diserang beruang saat menyadap karet di kebunnya di Kampar. Serangan beruang itu merenggut nyawa Bunoi, yang mengalami luka robek di sekujur tubuh. (cha/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini