Byar Pet 23 Mei-1 Juni
Borong Lilin Hingga Khawatir UAN
Senin, 23 Mei 2005 11:26 WIB
Jakarta - Kena pemadaman listrik bergilir, wah, tentu saja bikin repot. Namun banyak cara yang dilakukan untuk mengantisipasinya, termasuk dengan memborong lilin."Tadi pagi saya sudah beli beberapa batang lilin (10 batang) di warung untuk antisipasi pemadaman listrik secara bergiliran. Saya sebagai warga masyarakat bisa mengerti dengan kondisi yang dialami PLN," cerita Burhan, warga Depok, pada detikcom lewat e-mail, Senin (23/5/2005).Ny Elang, warga Pondok Gede-Bekasi, juga sedari dini mempersiapkan diri. "Saya minta pembantu saya mengisi air semua bak mandi dan ember-ember kosong. Soalnya saya dengar daerah saya kena giliran malam nanti," kata ibu dua anak ini.Sebagai pengusaha warung, Ny Elang juga melihat warga sekitar asyik memborong lilin. "Saya nggak tahu sebelumnya kok banyak yang beli lilin. Rupanya akan ada pemadaman," imbuhnya.Arif Yulianto, warga Sleman-Yogyakarta, malah akan mengajak anak istrinya berkemah. "Kalau terjadi pemadaman listrik saya akan mengajak istri dan dua anak untuk berkemah (camping) di halaman depan rumah. Karena saat listrik padam, di dalam rumah atau di luar rumah keadaan sama gelapnya, dan kita gunakan penerangan lilin/lentera api/api unggun. Yah... sambil melatih anak-anak saya outbond, kita kembali ke alam dan menikmati keagungan ciptaan Illahi di malam hari," tulisnya.Sedangkan Ny Sundari Mahendra menyambut rencana pemadaman bergilir itu dengan rasa cemas. "Saya sebagai orangtua dan juga karyawati sungguh kaget dengan rencana PLN untuk melakukan pemadaman listrik secara bergilir di Jawa dan Bali pada tanggal 23 Mei-6 Juni karena tanggal-tanggal itu adalah tanggal dimana anak-anak sekolah mengikuti UAN dan ujian semester genap (untuk sekolah swasta)," tulisnya."Apakah tidak bisa dilakukan pekerjaan tersebut setelah tanggal-tanggal tersebut, karena bagaimana bisa belajar pada malam hari bila lampu padam? Tidaklah mungkin hanya menggunakan lilin dan tidaklah cukup kalau hanya belajar siang harinya saja," tutur Ny Sundari."Mohon PLN tanggap untuk hal ini, jangan-jangan karena pemadaman listrik nilai ujian anak-anak menurun. Bagaimana ini?" imbuhnya was-was.Sementara, Deputi Humas PLN Distribusi Jakarta-Tangerang, Aryo, dalam perbincangan dengan detikcom menyebutkan, pemadaman tidak akan dilakukan jika pelanggan bekerja sama memadamkan listrik sekitar 50 watt antara pukul 17.00-22.00 WIB."Selain waktu itu, silakan gunakan listrik sesuai keperluan," kata Aryo.Aryo menegaskan, 50 watt hanyalah daya listrik yang sedikit. "Bisa matikan dulu lampu di dapur, kamar mandi, atau ruang tamu yang tidak dipakai. Kan hanya sebentar, antara pukul 17.00 hingga 22.00 WIB karena itu merupakan beban puncak kami," katanya.
(nrl/)