Gubernur Bali Undang 35 Diplomat Jelaskan Situasi Gunung Agung

Gubernur Bali Undang 35 Diplomat Jelaskan Situasi Gunung Agung

Prins David Saut - detikNews
Rabu, 04 Okt 2017 17:03 WIB
Foto: Kondisi Gunung Agung pada 2 Oktober (AFP)
Denpasar - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengundang 35 konsulat dari kedutaan-kedutaan besar asing di Indonesia. Pastika menjelaskan situasi dan kondisi terkini Gunung Agung yang tidak memberikan dampak ke obyek wisata andalan Pulau Dewata.

"Saya sengaja mengundang semua konsulat yang ada di Bali dari semua negara sahabat kita untuk menjelaskan situasi terakhir dan berbagai kemungkinan," kata Pastika di kantornya, Denpasar, Bali, Rabu (4/10/2017).

Pastika berupaya meyakinkan para konsulat bahwa Gunung Agung tak akan memakan korban jiwa karena proses evakuasi dan pemetaan wilayah terdampak sudah dilakukan. Termasuk pemasangan peralatan early warning and detection system yang telah dilakukan untuk meminimalisir korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gunung Agung masih berstatus awas, tapi kegiatannya sendiri sudah mulai menurun. Mudah-mudahan tidak terjadi letusan, itu harapan kita. Seandainya pun meletus, maka secara manajemen pengendalian bencana kita sudah lakukan sebaik-baiknya," ujar Pastika.

Pastika juga menjelaskan desa terdampak hanya ada 28 desa di Kabupaten Karangasem termasuk sebagian kecil objek wisata yang terdampak. Sehingga diharapkan sebagian negara yang telah mengeluarkan travel notice untuk mencabutnya.

"Kan ada 5 negara yang sudah memberikan travel notice bagi masyarakatnya yang ingin datang ke Bali. Itu tadi saya sudah sampaikan supaya diangkat saja (dicabut), karena toh tidak semua tempat itu (terdampak), aman," ucap Pastika.

Jamin Visa dan Akomodasi Wisman

Pastika mengatakan para diplomat itu mempertanyakan bagaimana penanganan warga mereka yang berlibur di Bali ketika Gunung Agung meletus nanti. "Kita urus visanya, ada juga urusan akomodasi kita siapkan. Kalau dia terdesak harus berangkat maka diberangkatkan lewat Surabaya atau Lombok," kata Pastika.

Pastika menambahkan untuk keberangkatan mendesak wisatawan mancanegara (wisman) yang terjebak bencana maka transportasi ke Surabaya dan Lombok akan ditanggung. Penanganan berupa visa, akomodasi hingga transportasi itu disebut Pastika akan diberikan gratis.

"Visa kalau misalnya habis kita urus, kita siapkan akomodasi dan transportasi. Jelas free! Masa mereka harus bayar lagi? Kalau duitnya sudah habis bagaimana?" ujar Pastika.

Angka wisman yang diperkirakan bisa terjebak di Bali jika Gunung Agung meletus mencapai 5.000 orang. Mereka akan ditangani Pemprov Bali menggunakan kantong-kantong pendanaan yang khusus disiapkan untuk tanggap bencana.

Selain itu, Pastika menegaskan tidak ada turis asing yang membatalkan perjalanannya. Ia juga meragukan informasi yang menyebutkan sebagian calon isman mulai membatalkan agenda berliburnya di Pulau Dewata.

"Untuk wisatawan yang cancel, tadi saya kasih tahu dari 716 desa di Bali, yang terdampak hanya 28 desa dan itu pun sudah kosong sekarang karena umumnya di lereng Gunung Agung. Karangasem itu kan ada Candidasa dan itu aman," kata Pastika.

Pastika berharap penjelasannya ke para diplomat tersebut bisa berdampak positif ke pariwisata Bali di tengah status awas Gunung Agung. Ia juga menegaskan Bali sangatlah modern dan mampu menangani segala macam situasi termasuk bencana alam.



(vid/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads