"Kalau informasi kawan-kawan di lapangan itu beruang. Tim kami dari kemarin sudah di lapangan, mereka melakukan inventarisasi dan verifikasi di lapangan," kata Kepala BBKSDA Riau Mahfudz.
Menurut dia, tim BBKSDA akan melakukan evakuasi bila beruang tersebut berhasil ditangkap. Diperkirakan satwa yang menyerang pasangan suami-istri, Saruli (60) dan istrinya, Bunoi (55), itu merupakan jenis beruang madu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika nantinya beruang berhasil ditangkap, katanya, akan dilihat kondisi di lapangan. Apakah akan ditangkap dan dikerangkeng terlebih dahulu.
"Sebetulnya nanti dari hasil lapangan dapat kami lihat apakah kami amankan dulu atau kami langsung lepas liarkan di hutan yang masih utuh, tentunya harus jauh dari masyarakat. Jadi nanti harus ada kajian terlebih dahulu," terang Mahfudz.
Kajian di lapangan harus dilakukan agar tidak terjadi kesalahan. "Kami kaji dulu, kira-kira yang pas di mana, karena nanti kalau kita lepas ditempat yang salah, tentunya akan menimbulkan konflik yang baru lagi," tutup Mahfudz.
Penyerangan beruang ini terjadi pada Selasa (3/10) sekitar pukul 10.30 WIB. Korban Saruli (60) bersama istrinya, Bunoi (55), tengah menyadap karet di lahan milik mereka.
Tiba-tiba Bunoi diserang beruang. Melihat hal itu, Saruli langsung membantu istrinya untuk melepaskan serangan kuku tajam beruang tersebut. Saruli gantian menjadi sasaran amuk beruang. Dalam peristiwa ini, Bunoi akhirnya tewas saat dibawa warga dari lokasi kejadian menuju puskesmas setempat. Sedangkan suaminya selamat walau kondisinya luka serius akibat cakaran beruang. (cha/aan)











































