Gubernur: Saya Ditanya Pak Jokowi Kenapa Banten Belum Maju

Gubernur: Saya Ditanya Pak Jokowi Kenapa Banten Belum Maju

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Rabu, 04 Okt 2017 13:30 WIB
Gubernur Wahidin di HUT Banten ke-17 Banten. (Bahtiar/detikcom)
Serang - Hari ini, 17 tahun silam Provinsi Banten resmi menjadi daerah otonomi baru terlepas dari Jawa Barat. Sebagai daerah yang masih muda, daerah ini sering disebut sebagai daerah tertinggal, padahal lokasinya dekat dengan Ibu Kota.

Dalam Rapat Paripurna Istimewa HUT Banten, Gubernur Wahidin Halim merasa terenyuh oleh pertanyaan Presiden beberapa waktu lalu soal daerahnya yang tertinggal. Padahal, menurutnya, Banten adalah daerah yang terletak di wilayah strategis dengan sejarah dan potensinya.

"Ketika saya dipanggil oleh Presiden Jokowi, satu pertanyaan besar yang harus kita jawab adalah kenapa Banten terbelakang, kenapa Banten ketinggalan, kenapa belum maju," kata Wahidin di gedung DPRD Banten, Kota Serang, Rabu (4/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banten dalam pandangan Wahidin adalah daerah yang dikenal sebagai pusat kiai dan santri. Banten pernah berjaya saat masa Kesultanan Hasanuddin dan sultan lainnya lewat pertanian, ekonomi, dan pendidikan keagamaan. Warisan itu, menurut Wahidin, adalah kekuatan bagi masyarakatnya.

Di sektor wisata, menurut Wahidin, Banten juga memiliki pantai dan laut yang menarik. Ada 20 pulau terluar di Banten yang saat ini belum memiliki nama. Banyak wisatawan yang ingin datang ke daerahnya tapi terkendala manajemen wisata yang baik.

Di sektor pertanian, Wahidin juga mengatakan ada sekitar 700.000 hektare lahan yang menurut peneliti cocok untuk tumbuhan kedelai dan jagung. Apalagi kedua komoditas pangan tersebut saat ini menjadi perhatian dan fokus pemerintah pusat.

Belum lagi, menurut Wahidin, di Banten juga memiliki potensi pertanian, perikanan, dan sumber pasokan air yang bisa mencukupi kebutuhan Ibu Kota.

"Di Banten ini padahal padinya nomor satu," katanya.

Yang juga penting, Wahidin meminta aparatnya tidak melakukan korupsi. Syahwat korupsi dan menggerogoti uang rakyat, menurutnya, akan menghambat segala pembangunan dan potensi di Banten.

"Pembangunan yang disertai dengan korupsi tidak akan pernah berhasil," tegasnya. (bri/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads