"Begini, intinya adalah masyarakat Indonesia perlu mendapatkan sebuah kodisi yang teduh, nyaman, aman. Tidak menginginkan kegaduhan dari waktu ke waktu. Untuk itu saya dalam konteks pernyataan itu saya tidak ingin memunculkan kegaduhan baru," kata Moeldoko, di kantor Para Syndicate, Jl Wijaya, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2017).
Ia meminta TNI kembali fokus memikirkan kondisi persaingan dan ancaman dunia. Ia menambahkan prajurit jangan sampai lengah terhadap ancaman nyata yang ada dan justru memunculkan ancaman sendiri di dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya adalah panglima tertinggi di TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Dia berpesan untuk menjaga stabilitas politik, keamanan, dan tentunya jangan gaduh.
"Sebagai kepala pemerintahan, sebagai kepala negara, sebagai panglima tertinggi Angkatan Darat, Laut, dan Udara, saya ingin perintahkan kepada Bapak, Ibu, Saudara sekalian, fokus pada tugas masing-masing," kata Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/10).
Rapat tersebut dihadiri pula oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Selain itu para menteri Kabinet Kerja pun hadir.
"Terus bekerja sama, terus bersinergi, jaga stabilitas politik, jaga stabilitas ekonomi. Tingkatkan kinerja kita. Tingkatkan prestasi kita dalam mendukung semua program yang berkaitan dengan pembangunan negara kita," imbuhnya.
Sebetulnya Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sudah mengatur tentang Presiden RI yang juga merupakan Panglima Tertinggi AD, AL, dan AU. Hal itu diatur dalam Pasal 10 UUD 1945.
"Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara," begitu yang tertulis dalam konstitusi. (yld/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini