Usir Rasa Jenuh, Pengungsi Gunung Agung Membuat Anyaman Ate

Usir Rasa Jenuh, Pengungsi Gunung Agung Membuat Anyaman Ate

Ibnu Hariyanto - detikNews
Rabu, 04 Okt 2017 12:25 WIB
Pengungsi membuat ayaman ate untuk mengusir jenuh. (Ibnu Hariyanto/detikcom)
Karangasem - Rasa jenuh mulai dirasakan para pengungsi Gunung Agung di posko pengungsian. Berbagai kegiatan dilakukan pengungsi untuk mengusir rasa jenuh itu.

Niluh Marin, pengungsi Gunung Agung dari Desa Duda Timur, mengaku mulai jenuh di pos pengungsian. Sehari-hari, dia dan pengungsi lain menyibukkan diri dengan membuat anyaman dari rumput ate.

"Biar nggak jenuh kami gini (buat anyaman ate). Di rumah juga buat anyaman biasanya," kata Niluh Marin di Pos Pengungsian Pegubugan, Manggis, Karangasem, Rabu (4/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu anyaman ate tersebut dihargai Rp 100 ribu.Satu anyaman ate tersebut dihargai Rp 100 ribu. (Ibnu Hariyanto/detikcom)

Kegiatan membuat anyaman tersebut dilakukan Niluh Marin setiap hari setelah memasak. Dia sudah 12 hari berada di pos pengungsian tersebut. "Harapannya ya pengen pulang saja lebih nyaman di rumah, nggak betah. Kalau bantuan sih cukup," kata Marin.

Hal yang sama diungkapkan Nyoman Sunyi. Menurut dia, membuat anyaman ate adalah kegiatan yang bisa dilakukan di pengungsian. "Kalau di rumah ya ngurus ternak, nyari rumput setelah itu masak, lalu bikin anyaman sampai sore," kata Nyoman Sunyi.

Ayaman ate dibuat dalam tempo 3 hari.Ayaman ate dibuat dalam tempo 3 hari. (Ibnu Hariyanto/detikcom)


Nyoman Sunyi menjelaskan satu anyaman ate berbentuk bulat diselesaikan dalam waktu 3 hari. Menurut dia, satu anyaman tersebut dihargai Rp 100 ribu. "Ada yang ngambil ke sini. Sabtu-Minggu biasanya. Katanya di jual ke Tenganan," ucapnya. (ibh/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads