Agus mengatakan, kebocoran tersebut terjadi karena adanya pipa talang air yang tak kuat menahan tingginya debit air akibat hujan deras yang melanda. Akibatnya ada bagian pipa yang pecah sehingga air tumpah dan masuk ke dalam bangunan.
"Ini karena curah hujan tinggi, debit airnya tinggi," kata Agus kepada detikcom, Rabu (4/10/2017).
![]() |
Ke depan, kata Agus, pihaknya akan melakukan perbaikan sistem penampungan dan saluran air di terminal tersebut. Diakuinya, ada beberapa pipa yang kapasitas penampungan airnya tidak mampu menahan jika terjadi hujan deras.
"Langkah ke depan, dimensi pipa yang kurang kita ganti. Sambungan-sambungannya juga diperbaiki. Supaya jika terjadi intensitas hujan tinggi tetap bisa menampung air," kata Agus.
![]() |
Sebelumnya, kebocoran atap terjadi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Lokasi kebocoran itu terjadi di jembatan penghubung antara gedung terminal domestik dengan gedung parkir.
Kepala Humas PT AP II Yado Yarismano mengatakan, peristiwa bocornya air dari atap tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, Selasa (3/10). Air hujan deras itu mengalir dan masuk ke dalam gedung dan menggenangi lantai terminal.
"Kejadian hanya berlangsung lebih kurang 20 menit. Ketika hujan berhenti, tim langsung melakukan penanganan dan kini sudah selesai, lantai sudah kering kembali," kata Yado.
![]() |