RI akan Gelar Pertemuan Internasional Bahas Tragedi Rohingya

RI akan Gelar Pertemuan Internasional Bahas Tragedi Rohingya

Mochamad Zhacky Kusumo - detikNews
Selasa, 03 Okt 2017 16:48 WIB
Foto: Menko Polhukam Wiranto. (Zhacky-detikcom)
Jakarta - Menko Polhukam Wiranto bertemu dengan Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Pertemuan itu membahas soal penyelesaian tragedi Rohingya, Myanmar.

Menurut Wiranto, nantinya tak hanya Australia yang akan diajak berdiskusi soal penyelesaian konflik Rohinhya, pemerintah punya wacana untuk menggelar pertemuan Internasional khusus membahas masalah tersebut.

"Memang ada pemikiran untuk kita lebih luas lagi. Mengajak negara-negara lain untuk bersama-sama menyelesaikan atau ikut membantu penyelesaian masalah di Myanmar dengan suatu pertemuan-pertemuan regional. Nah ini, tadi kita bicarakan dengan pihak Australia," kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah berharap agar dalam pertemuan internasional itu bisa diputuskan langkah apa yang akan diambil untuk menyelesaikan konflik Rohingya. Maka itu, Wiranto akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat kita melakukan suatu kerja sama regional, bersama-sama untuk memberikan suatu bantuan langsung. Apakah bantuan-bantuan kemanusiaan, apakah penyelesaian politik. Sehingga bisa membantu secara lebih cepat lagi," ujarnya.

Menurut Wiranto, tak semua negara ASEAN yang akan diundang dalam pertemuan internasional nanti. Namun, Wiranto belum membebarkan negara-negara mana saja yang akan diundang.

"Tentu ASEAN class ya, bukan ASEAN keseluruhan. Tapi, kita melihat negara-negara mana yang cukup dominan untuk bisa langsung masuk ke permasalahan ini,"

Wiranto mengatakan ada dua masalah dalam tragedi yang dialami warga Rohingya, yaitu kemanusiaan dan gejolak politik. Soal kemanusiaan, Indonesia sudah mengirimkan bantuan untuk warga Rohingya.

Khusus untuk penyelesaian masalah politik, pemerintah berpegang pada prinsip bebas-aktif seperti Presiden Joko Widodo. Langkah konkret terkait masalah politik ini ditangani oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

"Masalah politik, Menlu kita kan sudah bekerja keras untuk bagaimana dengan semangat bebas-aktif melakukan langkah-langkah yang konstruktif. Agar kejadian-kejadian yang menyengsarakan masyarakat itu dapat dihentikan, dan juga agar stabilitas (politik) Myanmar segera dapat dipulihkan," ucapnya. (idh/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads