Polri: Senjata SAGL Brimob Dibahas di Kemenko Polhukam Siang Ini

Polri: Senjata SAGL Brimob Dibahas di Kemenko Polhukam Siang Ini

Audrey Santoso - detikNews
Selasa, 03 Okt 2017 12:50 WIB
Foto: Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto (Audrey/detikcom).
Jakarta - Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, enggan berbicara banyak mengenai senjata Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) milik Brimob yang masih tertahan di Bandara Soekarno-Hatta. Setyo mengatakan perihal tertahannya senjata tersebut akan dibahas oleh Menko Polhukam Wiranto siang ini dalam rapat.

"Ditangani oleh Menko Polhukam. Siang ini akan ada rapat. Setelah (rapat) ini jadi nanti supaya nggak bingung, yah," kata Setyo di gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jalan Tirtayasa Raya, Jakarta Selatan, Selasa (3/10/2017).

Setyo enggan berbicara panjang lebar mengenai senjata SAGL untuk menghindari timbulnya polemik. Alasan selanjutnya, dia menghormati proses penyelesaian masalah yang sedang dilakukan Menko Polhukam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak mau menimbulkan polemik baru. Tunggu saja, Menko Polhukam sedang menyelesaikan masalah," ujar Setyo.

Saat ditanya terkait adanya masalah dalam pengadaan SAGL hingga akhirnya belum mendapat ijin Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Setyo menuturkan tergantung dari sudut pandang mana publik menilai.

"Masalahnya itu kan begini, dilihat dari sudut mana dulu? Sudut yang tajam, yang tumpul," tutur Setyo.

Sepengetahuan Setyo, rapat nanti merupakan rapat pertama Menko Polhukam yang membahas masalah senjata SAGL.

Sebelumnya beredar kabar adanya impor senjata oleh Korps Brimob Polri. Polri membenarkan adanya impor senjata tersebut.

"Barang di Soekarno-Hatta yang dimaksud rekan-rekan, senjata, adalah betul milik Polri dan adalah barang yang sah," kata Setyo di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9).

Setyo mengatakan ini kali ketiga Polri mengimpor SAGL, setelah sebelumnya tahun 2015 dan 2016. Selama ini, menurut Setyo, proses masuknya senjata jenis kejut ini tidak ada masalah.

Adapun senjata yang diimpor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL/pelontar granat) kaliber 40 x 46 mm.

2. Peluru amunisi 40 mm, 40 x 46 mm round RLV-HEFJ dengan fragmentasi lontaran granat berdaya ledak tinggi sebanyak 5.932 butir. (aud/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads