Jejak Pakde Karwo dan Khofifah, Dulu Seteru Kini Bersatu

Jejak Pakde Karwo dan Khofifah, Dulu Seteru Kini Bersatu

Erwin Dariyanto - detikNews
Senin, 02 Okt 2017 18:26 WIB
Foto: Khofifah. (Andhika Akbarayansyah/detikcom).
Jakarta - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa yang juga Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mendaftarkan diri sebagai calon gubernur Jawa Timur melalui Partai Demokrat. Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo alias Pakde Karwo akan mendukungnya jika kelak resmi ditetapkan oleh partai.

Menilik ke belakang, Pakde Karwo dengan Khofifah pernah saling bersaing dalam dua kali perebutan kursi gubernur di Jatim. Dalam dua kali pertarungan tersebut, Pakde Karwo yang berpasangan dengan Saifullah Yusuf (Karsa) selalu mengalahkan Khofifah.

Pertarungan Pakde Karwo dengan Khofifah pertama kali terjadi di Pilgub Jatim tahun 2008. Saat itu ada lima pasang calon yaitu: Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (KaJi), Sutjipto-Ridwan Hisjam (SR), Soenarjo-Ali Maschan Moesa (Salam), Achmady-Suhartono (Achsan), dan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa).

Hasil pemungutan suara menunjukkan pasangan Karsa unggul dengan perolehan 26,44 persen suara dan Khofifah yang berpasangan dengan Mudjiono 24,82 persen. Karena tak ada yang mendapatkan 30 persen suara, Pilgub Jatim dilakukan dua putaran.

Di putaran II yang digelar 4 November 2008, KarSa meraih suara 7.729.944 (50,20 persen), sedangkan KaJi mendapat 7.669.721 suara (48,80 persen).

Merasa ada kecurangan dalam proses pencoblosan, Khofifah menggugat ke MK. Mahkamah kemudian memutuskan digelar pemungutan ulang di Sampang dan Bangkalan. Hasilnya pasangan Karsa tetap unggul dengan 50,11 persen suara dan KaJi harus puas dengan mendapat 49,89 persen suara.

Khofifah pun legowo dan duet Pakde Karwo-Gus Ipul pun memimpin Jawa Timur untuk masa 2008-2013. Jawa Timur kembali menggelar Pilgub pada 2013, dan Khofifah yang menggandeng Herman Surjadi Sumawiredja kembali mencalonkan diri melawan duet Karsa.

Perjalanan Khofifah lolos menjadi Cagub Jatim 2013 cukup berliku. Duet Khofifah dan Herman sempat didiskualifikasi oleh KPUD. Ini bermula saat terjadi dualisme dukungan dari Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) dan Partai Kedaulatan (PK).

Khofifah-Herman pun menggugat ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. DKPP menyatakan bahwa pasangan Khofifah-Herman dapat mengikuti Pilgub Jatim 2013.

Pemilu gubernur Jatim 2013 akhirnya diikuti 4 pasangan calon, yakni: Soekarwo-Saifullah Yusuf, Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah, Eggi Sudjana-Muhammad Sihat, dan Khofifah Indar Parawansa-Herman Surjadi Sumawiredja. Pasangan petahana Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) berhasil memenangkan pilgub Jatim dengan memperoleh total suara 8.195.816 suara atau 47,25%.

Khofifah-Herman (Berkah) berada di urutan dua dengan memperoleh 6.525.015 suara (37,64%) disusul Bambang-Said (Bangsa) mendapat 2.200.069 suara (12,69%) dan pasangan melalui jalur independen Eggi-Sihad mendapatkan 422.932 suara (2,42%).

Khofifah kemudian menggugat ke MK atas kemenangan Pakdhe Karwo tersebut. MK menolak gugatan duet Berkah dan Karsa memimpin Jawa Timur untuk kedua kalinya.

Kini Pakde Karwo kemungkinan tak lagi menjadi seteru Khofifah. Sebagai Ketua DPD PD Jatim dia justru akan mendukung Khofifah jika telah resmi ditetapkan sebagai kandidat Cagub Jatim dari partai berlambang segitiga Mercy itu.

Pakde Karwo mengaku dalam situasi. Dia pernah 10 tahun bersama Saifullah, tapi dalam beberapa waktu ke depan dia harus tunduk pada keputusan partai untuk menyokong rivalnya, Khofifah.

"Sejak duku saya ceritakan dia (Gus Ipul) sohib saya, secara pribadi saya dekat bantu dukung Gus Ipul, tapi ini keputusan partai, harus saya pisahkan. Memang hidup itu dilema," kata Soekarwo di Gedung DPRD Jatim Jalan Indrapura, Senin (2/10/2017).

Khofifah Indar Parawansa mengatakan keputusannya maju Pilgub Jatim melalui Partai Demokrat bukan hal yang tiba-tiba. Dia mengaku sebelumnya sudah bertemu terlebih dulu dengan Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekjen PD Hinca Panjaitan pada Agustus lalu.

"Ini enggak tiba-tiba, teman-teman kan sudah tahu saya sampaikan bahwa saya sudah pernah silaturahim dengan pimpinan-pimpinan partai dan nggak ada yang tiba-tiba. Silaturahim saya dengan Ketum Partai (Demokrat) termasuk di dalamnya dengan Pak SBY, Pak Sekjen bulan Agustus lalu jadi ini tidak tiba-tiba," kata Khofifah di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2017). (erd/jat)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads