Menurut Gubernur Jatim ini, secara pribadi masih menganggap Gus Ipul sebagai sohib (sahabat dekat). Pria akrab disapa Pakde Karwo ini juga mengungkap hasratnya mendukung Gus Ipul, namun dia harus tunduk pada keputusan partai.
"Sejak duku saya ceritakan dia (Gus Ipul) sohib saya, secara pribadi saya dekat bantu dukung Gus Ipul, tapi ini keputusan partai, harus saya pisahkan. Memang hidup itu dilema," kata Soekarwo di Gedung DPRD Jatim Jalan Indrapura, Senin (2/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pakde Karwo berharap Gus Ipul paham kondisi dilematis yang dihadapinya. Dia hanya berusaha patuh kepada partai.
"Serius, saya harus bedakan secara pribadi. Bagaimana mungkin 10 tahun kumpul sama Gus Ipul bagaimana mungkin tidak memberikan support, tapi secara kelembagaan ini tidak mungkin, wong (PD) bukan milik saya," ungkap dia.
Pakde Karwo (kanan) bareng Gus Ipul. Foto: Rois Jajeli-detikcom |
Ia juga menegaskan dalam urusan kampanye akan menunjukkan sikap netral tanpa mendukung siapapun seiring jabatannya sebagai Gubernur Jatim akan berakhir.
"Saya juga tidak akan kampanye pada siapa dan pada siapa. Semua keputusan diserahkan ke partai," tegas Pakde Karwo.
Gubernur Jatim dua periode ini kembali menegaskan jika Gus Ipul akan memahami kondisi saat ini dan menjadi pembelajaran menuju dewasa.
"Lembaganya saya serahkan ke partai secara pribadi, dia (Gus Ipul) tahulah posisi saya. Kita kan harus belajar dewasa betul mana hubungan pribadi dengan kelembagaan," pungkas dia. (ugik/tor)












































Pakde Karwo (kanan) bareng Gus Ipul. Foto: Rois Jajeli-detikcom