JK mengenakan batik berwarna emas saat bertemu dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson dan Ketua Asosiasi Pesantren Nahdlatul Ulama (NU) Abdul Ghaffar Rozin di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017).
![]() |
"Pak JK ingin memperkenalkan batik di forum-forum internasional dan tamu-tamu luar negeri," ujar juru bicara JK, Husain Abdullah, kepada wartawan, Senin (2/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2015, JK berbicara di depan sejumlah kepala negara dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan mengenakan batik. Kala itu, batik yang dikenakan JK berlengan panjang dan berwarna biru kombinasi krem.
Diketahui, JK mengenakan batik untuk merayakan Hari Batik Nasional, yang diperingati setiap 2 Oktober di Indonesia, yang bertepatan dengan disahkannya batik sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Kepopuleran batik ini juga tidak lepas dari peran Nelson Mandela, tokoh anti-aparteid dan politisi Afrika Selatan, yang menjabat Presiden Afrika Selatan pada 1994-1999. Menurut JK, dirinya sempat mendorong ekspor batik ke Afrika Selatan saat menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) era Presiden Abdurrahman Wahid.
"Saya juga memberikan apresiasi kepada Mandela, yang pertama pakai batik di agenda PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Bukan presiden kita. Jadi dialah yang memakai batik secara internasional pertama kalinya," kata JK beberapa waktu lalu.
"Saya ke Afsel, termasuk membawa perusahaan batik. Saat ngomong dengan Menperin sana. Justru itu, di sini (Afsel) batik dikenal sebagai Mandela shirt. Karena Mandela dianggap sebagai dewa di sana. Maka hanya Mandela yang boleh. Nggak ada yang mau pakai. Kalau dijual, itu pasti nggak laku," sambungnya. (fiq/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini